Mengenal Nenjor, Tradisi Suku Lembak dalam Menyambut Bayi Baru Lahir di Bengkulu

Mengenal Nenjor, Tradisi Suku Lembak dalam Menyambut Bayi Baru Lahir di Bengkulu

Mengenal Nenjor, Tradisi Suku Lembak dalam Menyambut Bayi Baru Lahir di Bengkulu--

RADARUTARA.ID - Indonesia mempunyai beraneka ragam suku, adat istiadat, dan budaya. Sama seperti, suku Lembak di Kota Bengkulu, yang mempunyai tradisi budaya "Nenjor" atau cukur rambut bayi yang lebih sering dikenal masyarakat awam dengan sebutan aqiqah.

Tradisi Nenjor ini serupa dengan tradisi suku lainnya di Tanah Air, yang mana tradisi ini adalah salah satu bentuk pengorbanan orangtua dengan memotong hewan ternak, berupa kambing yang sesuai dengan syariat Islam.

Di suku Lembak sendiri, tradisi Nenjor adalah salah satu bentuk pengorbanan serta sebagai penggadaian atau penebus seorang bayi yang dilahirkan masih digelar di banyak kelurahan. Mulai dari Kelurahan Tanjung Agung, Semarang, Tanjung Jaya, Dusun Besar, Panorama, Jembatan Kecil, Pagar Dewa, Sukarami hingga Kandang, di Kota Bengkulu.

BACA JUGA:Ampuh Mengatasi Berbagai Masalah Kulit, Begini Cara Membuat Masker Lidah Buaya

Nenjor ini merupakan kewajiban dari orangtua yang melahirkan. Pelaksanaan nenjor ini dapat berlangsung setelah anak berusia 7 hari, 14 hari atau sebelum masa aqil baligh anak.

Pelaksanaan Nenjor, dari orangtua harus memotong hewan kambing, yang mana untuk anak laki-laki memotong dua ekor kambing sedangkan anak perempuan satu ekor kambing.

Di suku Lembak, pelaksanaan tradisi Nenjor diiringi dengan tradisi berzanji atau sarapal anam atau berdzikir, dengan mengundang masyarakat lokal, yang diiringi dengan suara tabuhan rabana.

BACA JUGA:Tak Disangka Ternyata Bengkulu Juga Punya 7 Varietas Durian Unggulan se-Indonesia

Setelah berdzikir, bayi yang diaqiqah dibawa dengan cara digendong, untuk mendatangi kakek dari sang bayi dan tamu undangan yang hadir untuk mencukur rambutnya.

Saat prosesi Nenjor itu sendiri, sebelumnya bayi dirias terlebih dahulu dan dipakaikan pakaian adat Bengkulu, serta adanya pembuatan pelaminan bayi di dalam rumah, bayi wajib digendong pihak keluarga sambil membawa cerano atau wadah yang berisikan lembaran daun sirih, dan ada sesajen lainnya.

Ketika pencukuran rambut setiap undangan diberikan kesempatan untuk mencukur rambut sang bayi, lalu dilanjutkan dengan memercikan tepung tawar ke kepala bayi.

Setelah prosesi tersebut, tamu undangan yang hadir diperbolehkan mencicipi hidangan yang sudah disediakan oleh tuan rumah.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: