Serunya Tradisi Suku Lembak Saat Merayakan Lebaran, Penuh Makna dan Masih Terjaga

Serunya Tradisi Suku Lembak Saat Merayakan Lebaran, Penuh Makna dan Masih Terjaga

Serunya Tradisi Suku Lembak Saat Merayakan Lebaran, Penuh Makna dan Masih Terjaga--

RADARUTARA.ID- Dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri, banyak masyarakat Suku Lembak yang masih menjaga tradisi mereka secara turun-temurun. Salah satunya dilakukan masyarakat Suku Lembak di Kelurahan Jembatan, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu.

Ketika malam takbiran, mereka melakukan takbiran keliling dari rumah ke rumah hanya dengan berjalan kaki. Takbir keliling dari rumah ke rumah itu adalah tradisi yang masih tetap dilestarikan oleh masyarakat Suku Lembak, dengan maksud untuk mempererat tali silaturahmi dan kekeluargaan.

Takbir keliling di kawasan ini, diikuti oleh kaum pria dan kaum wanita seperti orangtua, dewasa, remaja, sampai anak-anak. 

Mereka semua berbaur menjadi satu, dan mendatangi satu per satu rumah warga yang menggelar takbiran keliling. Masyarakat yang mengikuti takbiran keliling sembari mengumandangkan takbir saling bersahutan, yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. 

BACA JUGA:Wajar Jika Jadi Rebutan! Ternyata Segini Gaji Kepala Desa di Jawa Timur 2024

Untuk kaum ibu-ibu, mereka menunggu di rumah sambil mempersiapkan hidangan lauk pauk dan berbagai makanan yang akan disajikan kepada masyarakat yang mengikuti takbiran keliling. Takbiran tersebut diikuti beberapa anggota keluarga dari kelurahan tersebut. 

Kalau yang mengikuti 10 kepala keluarga (KK), maka masyarakat harus berkunjung ke 10 rumah untuk mengikuti takbiran. Takbiran ini di mulai setelah sholat Isya. Yang mana ketika mengelar takbiran, tokoh agama bukan cuma memimpin untuk melantunkan takbir. Tetapi, tokoh agama juga memanjatkan doa. 

Setelah membacakan doa, masyarakat yang mengikuti takbiran, mencicipi hidangan makanan dan minuman yang disediakan oleh tuan rumah.

Takbiran keliling rumah ini sudah berlangsung selama turun-menurun di Suku Lembak untuk menyambut Idul Fitri. Hingga saat ini, Tradisi takbiran keliling dari satu rumah warga ke rumah ke warga, masih tetap terus dipertahankan hingga ke generasi-generasi penerus.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: