Dibalik Bangkrutnya Perusahaan-Perusahaan Raksasa Dunia di Indonesia

Dibalik Bangkrutnya Perusahaan-Perusahaan Raksasa Dunia di Indonesia

Dibalik Bangkrutnya Perusahaan Raksasa Dunia di Indonesia--

Pencapaiannya, Subway sudah membuka hingga 36.821 gerai di 100 lebih negara dan punya lebih dari 410.000 karyawan 

Total penghasilan mereka dalam setahun pernah menembus 25 miliar US Dollar atau Rp237,7 triliun 

Sayangnya, Subway di Indonesia ini masuk dalam momen yang tidak tepat di era 90-an. Belum lama buka di Jakarta dan Bali, Subway harus mengalami krisis moneter di tahun 1998. 

Kita semua tahu, saat itu kehidupan banyak orang sedang sulit dan Subway yang punya barang dengan harga cukup mahal tidak bisa mendapat pelanggan.

Belum lagi, roti sampai saat ini tidak menjadi makanan pokok orang Indonesia.

Nah dengan berbagai faktor ini, seluruh gerai Subway pun tutup di tahun 2005. 

Namun, setelah penutupan gerainya tadi, Subway kembali hadir di Indonesia pada tahun 2021 untuk membuka beberapa gerai di Jakarta.

Pembukaan ini diprediksi akan lebih berhasil sebab ekonomi orang Indonesia sudah jauh lebih baik dan menjadi salah satu terbaik juga di Asia Tenggara. Maka, Subway optimis kali ini mereka bakal lebih baik apalagi pengaruh Korea Selatan sudah dekat dengan Indonesia.

Kegagalan swalayan di Indonesia juga dirasakan oleh Giant, perusahaan swalayan ini gulung tikar di Indonesia sejak 31 Juli 2021. Dari apa yang diketahui, perusahaan asal negeri Jiran Malaysia ini minggat dari Indonesia. Sebab format hypermart yang diusung tidak terlalu diminati.

Selain itu induk perusahaan Giant juga ingin berfokus pada gerai mereka yang lain, seperti Hero dan Ikea. Makanya di banyak kota, gerai Giant diganti menjadi Hero dan Ikea.

Kisah kekalahan Giant di Indonesia ini sangat kontras dengan apa yang terjadi di negeri asalnya Malaysia, perusahaan ini berhasil membuka 46 outlet hypermart sejak tahun 1944.

Keuntungan yang didapatkan juga tidak main-main, karena berada di kisaran 5 juta US Dollar atau Rp73,9 miliar.

Katanya, trend di Malaysia dan Indonesia itu jauh berbeda. Orang Indonesia suka minimarket seperti Alfamart, Indomaret dan orang Malaysia suka toko yang lebih besar seperti Giant dan hypermart.

Baik kita lanjut dalam negeri perusahaan besar yang juga gagal bertahan itu sebenarnya ada banyak salah satu diantaranya adalah tempat terkenal yaitu upnormal.

Pada tahun 2019 lalu, tempat nongkrong estetik ini berhasil membuka 85 gerai di 20 kota. Namun sayang, saat berada di puncak kejayaan, upnormal harus terguncang dengan datangnya pandemi Covid-19 yang jadi salah satu alasan utama upnormal ini ambruk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: