Pemprov Bengkulu Tetapkan Harga TBS Sawit Periode Juni 2024 Jadi Segini, Tidak Berlaku di Tengkulak atau RAM

Pemprov Bengkulu Tetapkan Harga TBS Sawit Periode Juni 2024 Jadi Segini, Tidak Berlaku di Tengkulak atau RAM

Harga TBS Sawit terkini di kalangan petani dan PT--

RADARUTARA.ID- Dilansir dari laman Antara Bengkulu, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Provinsi Bengkulu telah menetapkan harga beli tandan buah segar (TBS) kelapa sawit periode Juni 2024 menjadi Rp 2,33 ribu per kilogram.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Provinsi Bengkulu, Bickman, mengatakan, bahwa harga tersebut ditetapkan karena kualitas buah menurun akibat cuaca yang tidak menentu.

"Penentuan harga TBS kelapa sawit di Provinsi Bengkulu sudah kami rapatkan dan masih di harga Rp2,33 ribu per kilogram dan akan stabil pada bulan ini (Juni)," ujarnya.

BACA JUGA:Antisipasi Kecelakaan, Kapolres Bengkulu Utara dan 10 Kapolsek Turun ke Jalan

Masih dia, penetapan harga beli tersebut telah sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor: 01/PERMENTAN/KH. 120/1/2018 tentang Pedoman Penetapan Harga Pembelian Tandan Buah Segar Kelapa Sawit Produksi Perkebunan, serta Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor: 64 Tahun 2018 Tentang Pedoman Pelaksanaan Penetapan Harga Pembelian TBS Kelapa Sawit Produksi Pekebun di Provinsi Bengkulu.

Dan harga beli TBS sawit tersebut hanya berlaku di tingkat pabrik dan tidak berlaku bagi tengkulak serta pelaku usaha ram.

Maka dari itu, masih Bickman, pihaknya terus melakukan pemantauan harga TBS kelapa sawit sampai akhir Juni 2024 guna memastikan penetapan harga beli TBS di tingkat pabrik telah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

BACA JUGA:Berharap Pembangunan Jalan Tembus hingga SMP Trans Lapindo, Camat: Titik Kerusakan Terparah Disana!

Dipastikan, Bickman, hingga saat ini terdapat empat wilayah di Bengkulu yang menjadi daerah penghasil TBS kelapa sawit terbesar di Provinsi Bengkulu yaitu kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Seluma dan Kabupaten Bengkulu Selatan.

Maka dari, itu dirinya berharap keempat wilayah tersebut dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas hasil panen TBS kelapa sawit sehingga harga bisa stabil dan dapat mendorong perekonomian daerah.

"Diharapkan petani sawit di Provinsi Bengkulu amemanen sawit yang benar-benar telah masak sempurna atau masuk kategori satu sehingga berdampak pada kualitas yang dihasilkan saat proses pengolahan. Hal ini menjadi faktor vital untuk mempertahan harga TBS kelapa sawit tetap tinggi," imbaunya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: