Riset Membuktikan Bahwa Jalan Kaki Bisa Menyelamatkan Kamu dari Serangan Jantung! Begini Kata Dokter
Riset Membuktikan Bahwa Jalan Kaki Bisa Menyelamatkan Kamu Dari Serangan Jantung. Begini Kata Dokter.--
RADARUTARA.ID - Dalam upaya mencapai hidup yang sehat dan bebas dari berbagai penyakit mematikan, terdapat suatu temuan penting: rutin berjalan kaki. Aktivitas sederhana ini telah terbukti mampu memberikan perlindungan signifikan terhadap risiko serangan jantung.
Meskipun tampak seperti rutinitas yang biasa, berjalan kaki muncul sebagai pilar kunci dalam menjaga kesehatan jantung.
dr. Bayushi Eka Putra, SpJP, seorang ahli jantung dan pembuluh darah di Rumah Sakit St Carolus Summarecon Serpong, mengungkapkan bahwa dengan mencapai setidaknya 6.000 langkah per hari, seseorang dapat mengurangi risiko kematian akibat serangan jantung hingga 42 persen.
Menurut penelitian dr. Bayushi, berjalan kaki dengan jumlah langkah rata-rata di atas 6.000, bahkan lebih baik jika mencapai 9.000 hingga 10.000 langkah per hari, dapat mengurangi risiko kematian akibat serangan jantung hingga mencapai 42,3 persen.
BACA JUGA:Kebakaran Lahan di Pulau Enggano, Ini Penjelasan Dandim 0423 Bengkulu Utara
Dalam berjalan kaki, terdapat sejumlah manfaat kesehatan yang bisa diperoleh. Pertama, aktivitas ini dapat meningkatkan dan melancarkan proses metabolisme. Selain itu, berjalan kaki secara otomatis mengurangi lemak dalam tubuh, terutama lemak visceral di perut yang dapat berkontribusi pada masalah seperti resistensi insulin, hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi.
Namun, manfaat berjalan kaki tidak berhenti di situ. Aktivitas ini memberikan tekanan atau stressor kepada jantung, membantu jantung untuk berkembang dan beradaptasi dengan aktivitas fisik yang lebih berat. dr. Bayushi menjelaskan pentingnya stressor ini untuk menjaga kesehatan jantung.
Dengan kata lain, jantung memiliki kemampuan untuk beradaptasi sesuai dengan tingkat aktivitas fisik harian seseorang. Oleh karena itu, dengan rutin berjalan kaki, jantung kita akan lebih siap ketika dibutuhkan untuk aktivitas fisik yang lebih intensif atau kompetitif.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: