Ternyata Ibu Hamil yang Sering Minum Air Kelapa Agar Kulit Bayi Bersih, Hanya Mitos

RADARUTARA.ID - Masyarakat Indonesia memang dikenal memiliki berbagai kepercayaan yang masih dilakukan hingga sekarang. Seperti Jika Ibu Hamil yang sering meminum air kelapa maka hal tersebut bakal membuat kulit bayi yang dikandungnya nanti lahir akan bersih. Lantas apakah hal tersebut benar-benar adalah hal yang benar? 

Informasi tentang Bayi yang akan lahir bersih jika sering mengkonsumsi Air Kelapa ini memang sudah acap kali berseliweran di telinga masyarakat. Apalagi informasi seperti ini juga banyak beredar di media sosial.

Akan tetapi fakta sebenarnya mengenai hal itu tidaklah benar sama sekali, dihimpun dari berbagai sumber, sejatinya air Kelapa memang dianjurkan untuk ibu hamil karena mengandung  elektrolit dan tinggi kalium.

Namun meskipun begitu, bukan berarti dengan meminum air Kelapa bisa membuat bayi ketika lahir dalam keadaan kulit yang bersih. Sejatinya yang membuat bayi lahir dalam keadaan bersih adalah usia kandungan sang ibu yang sudah cukup bulan.

BACA JUGA:Ibu Hamil Hingga Balita Berhak Menerima Bansos Senilai Rp3 Juta, Cek Daftar Golongan Penerima Bansos Sekarang

Hal ini karena, janin yang makin tua akan terlahir makin bersih karana adanya lemah Fernih yang menutupi tubuh janin yang semakin berkuran.

oleh sebab itu, jika bayi dalam kadungan lahir dengan usia kandungan yang cukup maka bayi itu akan terlahir bersih.

Dengan demikian, informasi yang menyebut hal tersebut dan terkadang sudah diwariskan secara turun temurun adalah tidak benar dan mitos.

Namun tidak adal salahnya jika kebiasaan ini diteruskan, karena bisa membantu mengatasi rasa dehidrasi pada ibu hamil dan juga memberikan kesegaran pada ibu hamil yang memang selalu merasakan kepanasan disetiap saat. 

BACA JUGA:Jangan Tidur Lagi, Ini 4 Amalan setelah Sholat Subuh yang Sayang Jika Terlewatkan

Sebenarnya masih banyak lagi mitos lain yang berkaitan dengan ibu hamil dan kandungannya yang masih terjaga hingga saat ini, namun yang jelas semua itu kembali kepada pribadi masing-masing untuk percaya atau tidak. 

Selain itu lebih penting lagi jika kita mengetahui kondisi tubuh dan kehamilan kita dan tidak memaksakan diri untuk mengikuti semua tradisi yang sudah menjadi kebiasaan turun menurun tersebut.

Jangan karena ingin terlihat menghormati leluhur, namun kita malah mengenyampingkan urusan kesehatan ibu hamil dan janin yang ada di dalam kandungannya.*

Sumber: