Bukan Sabdo Palon, Ternyata Ini Sosok yang Dilawan Syekh Subakir Ketika di Gunung Tidar

Bukan Sabdo Palon, Ternyata Ini Sosok yang Dilawan Syekh Subakir Ketika di Gunung Tidar

Bukan Sabdo Palon, Ternyata Ini Sosok Yang Dilawan Syekh Subakir Ketika di Gunung Tidar--

RADARUTARA.ID - Syekh Subakir merupakan salah seorang wali yang memiliki karomah atau kekuatan untuk melawan makhluk gaib. Syekh Subakir adalah ulama yang ditugaskan oleh Sultan Muhammad I untuk merukyah pulau Jawa di tahun 1413 silam.

Sejak zaman dahulu Pulau Jawa terkenal dengan daerah yang banyak dihuni dedemit, sehingga tak sedikit orang wajib meninggalkan pulau ini.

Karena hal itu yang membuat, Sultan Muhammad I memerintahkan 9 ulamanya,  salah satunya diantaranya yaitu Syekh Subakir yang menjabat sebagai ketua rombongan untuk mensyiarkan agama Islam di pulau Jawa.

BACA JUGA:Penguasa Alam Jin Tanah Jawa Sebelum Datang Syekh Subakir, Hubungan Asta Dewa dan Ratu Kidul

BACA JUGA:Full Senyum, 3 Shio Ini Ditakdirkan Paling Bahagia Sepanjang Tahun 2023, Banyak Hal Baik dan Beruntung

Sosok Syekh Subakir hadir sebagai jalan untuk membuka pulau Jawa dari sejumlah jin serta makhluk gaib. Banyak cerita yang beredar di masyarakat bahwa Syekh Subakir saat sedang merukyah pulau Jawa wajib melawan Sabdo Palon atau biasa dikenal Eyang Ismoyo Jati terlebih dahulu.

Dalam peperangan itu, Syekh Subakir wajib melawan Eyang Ismoyo Jati selama 40 hari 40 malam di Gunung Tidar yang pada akhirnya berakhir dengan perjanjian antara Syekh Subakir dengan Eyang Ismoyo Jati.

Cerita diatas lahir dari serat yang sangat terkenal yaitu Serat Darmogandul.

BACA JUGA:Ini Sosok Asta Dewa, Jin Tertua di Tanah Jawa yang Memiliki Perjanjian dengan Syekh Subakir

BACA JUGA:Ini Manusia Pilihan yang Dipercaya Melihat Torehan Perjanjian Syekh Subakir dan Asta Dewa

Serat ini adalah serat yang ditulis sendiri oleh Ki Kalamwadi. Inti dari Serat Darmogandul sama dengan Babat Kadiri, akan tetapo Babat Kadiri yang ditulis oleh Mas Ngabei Purbowijaya tidak sepopuler seperti Serat Darmogandul.

Ketika Syekh Subakir meruqyah pulau jawa aliran yang paling banyak dianut pada saat itu adalah sekte Tantrisme. Sekte Tantrisme merupakan sekte yang menggabungkan antara dua agama yaitu Budha dan Hindu Shiva. Di ajarannya para pengikut sekte Tantrisme wajib melakukan ritual Pancamakara puja.

BACA JUGA:5 Suku di Indonesia yang Terkenal Sakti Mandraguna, Nomor 5 Sungguh Tak Disangka

Pancamakara puja merupakan upacara mengitari tumpeng dan ingkung dengan maksud untuk memuaskan hawa nafsu supaya bisa mukso. Sekte ini pernah menjadi kepercayaan yang banyak dianut oleh penduduk Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: