Ini Manusia Pilihan yang Dipercaya Melihat Torehan Perjanjian Syekh Subakir dan Asta Dewa

Ini Manusia Pilihan yang Dipercaya Melihat Torehan Perjanjian Syekh Subakir dan Asta Dewa

Ini Manusia Pilihan yang Dipercaya Melihat Torehan Perjanjian Syekh Subakir dan Atma Dewa--

RADARUTARA.ID - Perjanjian antara Syekh Subakir dan Eyang Ismoyo dan Asta Dewa tampaknya bukan sekedar isapan jempol belaka. Pasalnya, Perjanjian yang ditorehkan di Bukit Menoreh sebagai jaminan atas tidak adanya paksaan untuk memeluk agama Islam, pernah dilihat oleh manusia pilihan yang juga berhasil bertemu dengan Eyang Ismoyo atau yang sering disebut-sebut sebagai Eyang Semar.

Kisah ini disampaikan oleh salah satu spiritualis, manusia pilihan yang bertemu dengan Eyang Ismoyo dan Asta Dewa memberikan pesan agar mengayomi rakyat dengan baik.

Ia adalah Sultan Agung Hanyokrokusumo, raja kesultanan Mataram.

Kala itu, Sultan Agung Hanyokrokusumo masih muda dan belum menjadi raja. Ia bertapa dan menyendiri di salah satu titik di puncak Bukit Menoreh atau biasa orang menyebutnya Puncak Suroloyo.

BACA JUGA: Misteri Jawa Kuno, Ternyata Ini Isi Perjanjian Syekh Subakir dan Sabdo Palon

Eyang Ismoyo yang melihat kegigihan Sultan Agung Hanyokrokusumo yang kala itu masih bernama Raden Mas Jatmika, tertarik untuk menemuinya.

Bukan hanya karena kegigihan. Eyang Ismoyo melihat ada cahaya yang memancar dari dalam tubuh Raden Mas Jatmika atau biasa disebut juga dengan Raden Mas Rangsang.

Cahaya yang memancar ini pertanda adanya wahyu yang dimiliki oleh Raden Mas Rangsang untuk memimpin sebuah negeri.

Setelah menampakkan dirinya, Eyang Ismoyo dan Raden Mas Rangsang terlibat pembicaraan. Dalam pembicaraan ini, Eyang Ismoyo memberikan banyak wejangan untuk Raden Rangsang yang nantinya akan menjadi raja tersebut.

BACA JUGA:Syekh Subakir, Sang Penakluk Pulau Jawa yang Sakti Mandraguna

Putra dari Prabu Hanyokrowati dan Ratu Mas Adi Dyah Banowati ini pun diminta untuk bijak dalam menjalankan kepemerintahannya.

Terkait dengan keagamaan, Eyang Ismoyo pun menunjukkan torehan perjanjian antara Syekh Subakir dan Asta Dewa.

Hal ini dimaksudkan agar Raden Mas Rangsang yang nantinya menjadi raja tersebut tidak semena-mena dan memaksakan agama Islam pada rakyatnya.

Dengan demikian tanah Jawa akan tetap tenteram dan tidak ada gejolak yang berarti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: