Legenda Hidup, Jin Tertua di Tanah Jawa yang Masih Memegang Teguh Janji Dikenal Sebagai Asta Dewa

Legenda Hidup, Jin Tertua di Tanah Jawa yang Masih Memegang Teguh Janji Dikenal Sebagai Asta Dewa

Legenda Hidup, Jin Tertua di Tanah Jawa yang Masih Memegang Teguh Janji Dikenal Sebagai Asta Dewa--

RADARUTARA.ID- Asta Dewa, sosok jin tertua di tanah Jawa, menyimpan kisah penuh legenda dan misteri. Konon, ia pernah bertarung sengit dengan Syekh Subakir di Bukit Menoreh. Meski terluka dalam pertempuran, Asta Dewa diyakini tetap teguh memegang janjinya kepada Syekh Subakir hingga saat ini.

Asta Dewa memiliki hubungan erat dengan Pangeran Naga Kidul, suami Nyi Roro Kidul. Legenda menyebutkan bahwa Asta Dewa, yang bersemayam di Gunung Semeru, memiliki istri berwujud naga hitam di Sungai Brantas.

Dari pernikahan pertamanya, lahirlah dua putra: Joyo Menggolo (Eyang Lawu) dan Joyo Wiseso. Namun, Asta Dewa kemudian jatuh cinta pada Putri Lara Kadita (Nyi Roro Kidul) atau Dewi Retno Suwondo, tanpa sepengetahuan Ratu Kidul.

BACA JUGA:Mengenal Sosok Sanghyang Baruna, Penguasa Laut yang Dikenal Sakti dan Bijaksana

Pernikahan mereka pun terjalin tanpa restu Ratu Kidul. Saat Nyi Roro Kidul hamil, Ratu Kidul mengetahuinya dan murka. Ia menuntut agar anak perempuan yang lahir diserahkan kepadanya, sedangkan anak laki-laki harus dibunuh.

Asta Dewa menolak tuntutan Ratu Kidul dan menantangnya bertarung di Samudera Hindia. Pertarungan dahsyat selama tujuh hari tujuh malam itu membuat alam porak-poranda.

Menyadari kehancuran yang mereka ciptakan, Asta Dewa dan Ratu Kidul memutuskan untuk menghentikan pertempuran. Namun, Ratu Kidul tetap mengawasi kehamilan Nyi Roro Kidul.

BACA JUGA:Wajib Tau! Ini Tips Aman Memilih Jasa Pengiriman Cargo Bagi Jemaah Haji Indonesia

Saat Nyi Roro Kidul melahirkan, anak perempuan yang lahir terlebih dahulu segera dibawa oleh Ratu Kidul ke Pantai Selatan dan diberi nama Dewi Nawang Wulan.

Sementara itu, tanpa sepengetahuan Ratu Kidul, Nyi Roro Kidul masih memiliki bayi kembar laki-laki. Asta Dewa diam-diam memerintahkan Joyo Menggolo (Eyang Lawu) untuk membawa bayi laki-laki itu ke Gunung Lawu dan dijaga bersama Joyo Wiseso. Bayi laki-laki itu dinamakan Jaya Dharma.

Demikian tadi sepenggal kisah dan legenda terkait dengan Sanghyang Asta dewa. Saat sekarang ini masih banyak yang meyakini bahwa Asta Dewa  masih bersemayam di Gunung Semeru, menjaga keseimbangan alam dan menegakkan janjinya kepada Syekh Subakir.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: