PLN

Waspada! Rentan Terkena Malware Jika Sering Kunjungi Situs Porno dan Judol

Waspada! Rentan Terkena Malware Jika Sering Kunjungi Situs Porno dan Judol

Rentan terkena Malware jika sering kunjungi situs porno dan judi online.--

RADARUTARA.ID- Sebuah penelitian inovatif yang dilakukan oleh Fabio Massacci dari University of Trento dan Vrije University Amsterdam telah mengungkap temuan penting tentang hubungan antara perilaku browsing internet dan risiko serangan malware.

Penelitian ini menganalisis data telemetri dari pengguna software Trend Micro, dengan sampel mencakup 20.000 entri yang dipilih secara acak dari total 12 juta data yang tersedia.

Data ini berasal dari delapan negara berbeda, termasuk Amerika Serikat, Jepang, India, Brasil, Jerman, Prancis, Inggris, dan Italia.

Studi ini mengungkapkan beberapa pola risiko yang spesifik dan menarik.

Pengunjung situs judi online ditemukan lebih rentan terhadap malware yang dirancang untuk menambang cryptocurrency, sementara pengguna yang mengakses situs pornografi memiliki risiko lebih tinggi terkena trojan dan malware peretas.

Selain itu, situs-situs yang berisi informasi tentang kejahatan non-kekerasan cenderung menyebarkan tools peretasan dan aplikasi yang tidak diinginkan, yang dapat menyebabkan perlambatan kinerja sistem dan munculnya iklan pop-up yang mengganggu.

Faktor waktu juga memainkan peran penting dalam risiko serangan malware.

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan internet yang intensif di malam hari meningkatkan kemungkinan terinfeksi malware secara tidak disengaja.

Secara umum, semakin banyak software dan website yang diakses oleh pengguna, semakin tinggi pula risiko mereka terpapar berbagai jenis malware.

Massacci menekankan pentingnya temuan ini bagi organisasi dalam mengembangkan strategi keamanan siber yang lebih efektif.

Dengan memahami hubungan antara perilaku pengguna dan risiko malware tertentu, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang lebih tepat sasaran dan hemat biaya.

Ini termasuk implementasi kebijakan penggunaan internet yang lebih ketat, program edukasi pengguna tentang perilaku browsing yang aman, dan optimalisasi anggaran keamanan siber berdasarkan ancaman spesifik yang diidentifikasi.

Hasil penelitian ini menjadi pengingat penting bahwa keamanan siber tidak hanya bergantung pada teknologi perlindungan, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh perilaku pengguna dalam mengakses internet.

Pemahaman yang lebih baik tentang risiko-risiko ini dapat membantu baik organisasi maupun individu dalam mengambil langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif terhadap ancaman malware yang terus berkembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: