Mengerikan! Inilah Kisah Kematian Paling Tragis dalam Dunia Pewayangan

RADARUTARA.ID - Cerita pewayangan membawa banyak kisah beragam. Bukan hanya mengisahkan pertarungan antara pandawa dan kurawa. Namun, banyak arti dan makna yang bisa digali di dalam setiap cerita. Salah satu kisah yang paling tragis adalah tragedi kematian Patih Duryodono atau yang sering dikenal dengan nama Patih Sengkuni.

Masyarakat mengenal Sengkuni sebagai sosok yang memiliki karakter jahat, pintar bicara namun berdusta dan juga provokatif.

Hal inilah yang membuat masyarakat seringkali menjuluki seseorang tokoh atau pelaku politik yang menipu rakyat dan memprovokasi warga, mengadu domba warganya untuk kepentingannya sendiri, sebagai Sengkuni.

Tapi tahukah Anda, Sengkuni merupakan salah satu tokoh pewayangan yang matinya paling tragis dan mengerikan dibanding dengan para tokoh pewayangan lainnya. 

BACA JUGA:Sosok Sengkuni Sering Muncul Saat Pemilu, Ternyata Ini Sejarah Kelahirannya

Dikisahkan dalam sebuah peperangan Bharatayuda. Setelah Prabu Salya gugur, Sengkuni pun memutuskan untuk turun ke medan perang dengan keretanya, agar bisa berhadapan langsung dengan pertahanan pandawa.

Dikisahkan, dalam peperangan ini, Patih Sengkuni pun akhirnya berhadapan langsung dengan Werkudara atau biasa disebut dengan nama Bima.

Anehnya, meski mendapat serangan dan hantaman yang bertubi-tubi dengan Gada Rujak Pala milik Bima. Patih Sengkuni masih terlihat tidak merasa kesakitan sedikitpun.

Melihat hal ini, Bima pun akhirnya mencoba untuk menangkap Sengkuni.

BACA JUGA:Disebut Dilindungi Dewi Fortuna Seumur Hidup, Pemilik Shio Ini Tak Bakal Jatuh Miskin

Hanya saja, tak tahu mengapa tubuh Sengkuni ternyata sangat licin, sehingga sulit untuk dipegang.

Usut punya usut, ternyata Patih Sengkuni telah melumuri tubuhnya dengan minyak lengatala.

Minyak itu dulunya dimiliki oleh Prabu Abiyasa. Siapapun yang meminum atau melumuri tubuhnya dengan minyak tersebut, maka tubuhnya akan menjadi kebal terhadap senjata apapun.

Menyadari hal ini, Bima akhirnya berusaha menangkap leher Sengkuni. Ia mencekik leher Sengkuni dengan sekuat tenaga agar tidak bisa lepas lagi.

Sumber: