Dua Korban Kekerasan di Lingkungan Sekolah Dalam Proses Pemulihan, PGRI Sampaikan Hal ini

Dua Korban Kekerasan di Lingkungan Sekolah Dalam Proses Pemulihan, PGRI Sampaikan Hal ini

Ilustrasi Penganiayaan--

RADARUTARA.ID- Dipastikan hingga Sabtu (19/8) hari ini, dua anak yang menjadi korban penganiayaan oleh salah satu oknum pelajar SMK di Napal Putih masih dalam penanganan medis.

Penanganan medis terhadap dua bocah dibawah umur, ini lumayan menyita waktu. Pasalnya luka yang timbul dan dialami oleh kedua korban lumayan parah. Bahkan salah satu korban berinisial HT, 9 tahun salah satu siswi kelas IV SD di Napal Putih, ini harus menjalani sejumlah tindakan operasi pada bagian kepala belakangnya.

Tindakan operasi terpaksa dilakukan, karena aksi kekerasan yang dilakukan oleh pelaku yang diduga menggunakan alat bantu benda tumpul itu sempat mengakibatkan tulang tengkorak bagian belakang kepala korban mengalami keretakan. Sementara kondisi balita AN, berusia 4 tahun yang turut mengalami tindakan kekerasan juga masih dalam rawat jalan.

"Luka yang dialami oleh korban cukup lumayan. Terutama korban HT, salah satu pelajar aktif di salah satu SD di Kecamatan Napal Putih. Yang bersangkutan sempat mengalami luka cukup parah pada bagian kepala belakang dan sempat menjalani operasi. Begitu dengan korban AN, masih menjalani rawat jalan," ungkap Ketua PGRI Napal Putih Bambang Abdu Mutalib.

BACA JUGA:Tindakan Darurat Dilakukan Pemdes Lubuk Mindai untuk Cegah Longsoran yang Lebih Luas

BACA JUGA:Masjid Imaduddin Tanggamus, Sediakan Kopi Gratis dan Rest Area di Lintas Barat Sumatera

Di sisi lain, Bambang, mengaku sangat menyesalkan peristiwa kekerasan yang sempat terjadi di lingkungan sekolah ini. Kata Bambang, semua pihak harus bisa melihat secara bijak kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah tersebut.

"Bijak dalam arti, kita dari tenaga didik, orang tua dan masyarakat harus sama-sama introspeksi diri. Kenapa peristiwa ini bisa terjadi? Pada prinsipnya dari rangkaian peristiwa yang terjadi ini tentu ada beberapa hal yang harus sama-sama kita perbaiki. Karena kita semua sama-sama memiliki tanggung jawab untuk menyukseskan dunia pendidikan dari peran masing-masing. Dimana guru bertanggung jawab di lingkungan sekolah, orang tua bertanggung jawab di lingkungan rumah dan masyarakat bertanggung jawab dari sisi sosialnya," pungkasnya.

Lebih jauh, Bambang, atas nama satuan PGRI Napal Putih mengucapkan rasa bela sungkawa atas peristiwa yang terjadi kepada pihak keluarga korban. Bambang berharap, kedepan peristiwa serupa tidak terulang lagi dan kejadian, ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk berhati-hati dan terus bersemangat dalam memajukan dunia pendidikan.

"Kita berharap peristiwa ini tidak terulang kembali. Kami atas nama organisasi pendidik, mengucapkan rasa sedih yang mendalam terhadap kedua korban. Semoga peristiwa, ini bisa menjadikan kita semua lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam mendidik anak-anak kita. Baik di lingkungan sekolah, rumah maupun di lingkungan sosial," demikian Bambang.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: