Bukan Dibunuh Wali Songo, Begini Kematian Syekh Siti Jenar Sesungguhnya

Bukan Dibunuh Wali Songo, Begini Kematian Syekh Siti Jenar Sesungguhnya

Bukan Dibunuh Wali Songo, Begini Kematian Syekh Siti Jenar Sesungguhnya--

RADARUTARA.ID - Kematian Syekh Siti Jenar masih saja kontroversial. Perjalanan spiritual Syekh Siti Jenar dikenal oleh banyak orang. Bahkan, menurut salah satu kisah, Syekh Siti Jenar sesungguhnya bukan dibunuh oleh para wali songo.

Ia dikenal menjadi salah satu tokoh sakti pada zamannya. Selain itu, Syekh Siti Jenar menjadi satu-satunya orang pendatang pada kala itu yang menguasai ilmu jawa kuno, yakni manunggaling kawula gusti.

Perselisihan Syekh Siti Jenar dan para wali lainnya, ternyata bukan pada ajarannya yang disebut sesat oleh banyak pihak.

Hanya saja, dari beberapa kisah, seperti diungkap Pak Web dalam channel youtubenya, pangkal persoalannya adalah pada metode pengajaran yang diberikan oleh Syekh Siti Jenar.

BACA JUGA: Misteri Jawa Kuno, Ternyata Ini Isi Perjanjian Syekh Subakir dan Sabdo Palon

Dikisahkan, pengajaran yang dilakukan oleh Syekh Siti Jenar untuk murid-muridnya dilakukan tanpa tedeng aling-aling, alias terbuka tanpa melalui banyak proses dan apa adanya.

Nah hal inilah yang dikhawatirkan oleh para wali, kedepannya masjid, mushola akan menjadi sepi lantaran para murid mendapat ajaran yang singkat dan tidak melalui tahapan-tahapan agar seseorang menjadi matang secara emosional.

Ajaran Syekh Siti Jenar dilakukan dengan langsung tanpa membuat  perumpamaan-perumpamaan dan filosofi-filosofi atau kiasan yang rumit dipahami.

Sebab itu, santri Syekh Siti Jenar lebih banyak ketimbang santri dari wali-wali lainnya.

BACA JUGA:Syekh Subakir, Sang Penakluk Pulau Jawa yang Sakti Mandraguna

Syekh Siti Jenar yang memiliki nama asli, Abdul Jalil ini adalah seorang wali penutup. Namun, karena persilisahan soal metode pengajaran dengan para wali lainnya, sehingga pada saat pembentukan dewan wali, Syekh Siti Jenar tidak mau melibatkan diri.

Alhasil, majelis itu disebut dengan Wali Songo, sebab tanpa kehadiran Syekh Siti Jenar yang sesungguhnya wali kesepuluh.

Selain sakti mandraguna dan mewarisi ilmu kejawen yang disebut manunggaling kawula gusti. Syekh Siti Jenar juga menjadi satu-satunya pewaris pusaka Brahmastra.

Dalam perjalanannya, para wali menginginkan Syekh Siti Jenar menghentikan pengajarannya. Namun, Syekh Siti Jenar tetap mengajarkan apa yang diketahui tentang Tuhan kepada santri-santrinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: