Misteri Jawa Kuno, Ternyata Ini Isi Perjanjian Syekh Subakir dan Sabdo Palon

 Misteri Jawa Kuno, Ternyata Ini Isi Perjanjian Syekh Subakir dan Sabdo Palon

Misteri Jawa Kuno, Ternyata Ini Isi Perjanjian Syekh Subakir dan Sabdo Palon--

RADARUTARA.ID- Cerita mengenai Jawa Kuno memang masih menjadi misteri hingga saat ini, karena terkadang banyak kisah yang tidak bisa diterima oleh akal sehat, walau terkadang hal itu benar pernah terjadi dan nyata.

Seperti kisah misteri mengenai perjanjian antara Syekh Subakir dan Sabdo Palon yang cukup terkenal di kalangan suku jawa, khusunya orang-orang jaman dulu. Namun banyak pihak yang juga kurang mempercayai kisah tersebut. Namun disini, radarutara.id akan mencoba untuk menceritakan secara singkat mengenai isi perjanjian tersebut.

Dikisahkan dahulu ada seorang ulama besar bernama Syek Subakir, yang mempunyai peranan yang sangat besar dalam membangun peradaban manusia di Pulau Jawa dan juga sebagai kunci masuknya ajaran agama Islam di tanah Jawa.

Hikayat sang Syekh Subakir dikisahkan ditulis di dalam lontar kuno dan diperkirakan ditulis oleh Kanjeng Sunan Drajat ataup murid maupun pengikut beliau.

BACA JUGA:Siapa Sebenarnya Eyang Semar, Orang Jawa Wajib Tahu

BACA JUGA:9 Pantangan Orang Jawa Ini Wajib Dipatuhi, Nomor 8 Bisa Datangkan Malapetaka

Syekh Subakir adalah seorang ulama yang berasal dari Persia. Beliau adalah generasi awal Wali Songo, penyebar Islam di tanah Jawa. Beliau dianggap sebagai orang yang paling berjasa dalam menyebarkan Islam di tanah Jawa ini. Diriwayatkan bahwa proses islamisasi di Jawa mengalami hambatan, disebabkan kuatnya orang Jawa dalam memegang kepercayaan lama. 

Syaikh Subakir datang ke tanah Jawa bersama wali Songo generasi awal, setelah diperintahkan oleh Sultan Muhammad Al-Fatih di Istanbul, Turki. Kesembilan ulama ini mempunyai spesifikasi keahlian masing-masing. Ada yang ahli tata negara, ahli pengobatan, ahli tumbal, dan lain-lain. Wali Sembilan ini dibagi menjadi 3 kelompok dan di tempatkan pada tiga tempat, yakni di bagian barat, tengah dan timur tanah Jawa.

Terhambatnya proses Islamisasi juga dikarenakan adanya bangsa jin yang menempati hampir seluruh sudut pulau Jawa dan bangsa jin ini dipimpin oleh Sabdo Palon atau juga dikenal dengan Eyang Semar. Yang diceritakan bersemayam di Puncak Gunung Tidar Magelang Jawa Tengah.

Dikarenakan Syekh Subakir merupakan seorang yang ahli bathin, maka dirinya segera melakukan pembersihan dengan menancapkan tumbal batu hitam di puncak Gunung Tidar, dan itulah asal muasal Gunung Tidak disebut sebagai pakunya tanah Jawa.

BACA JUGA:Janda dengan Bentuk Tubuh Seperti Ini Yang Paling Menarik Perhatian Kaum Adam

BACA JUGA:Tak Disangka, 80% Janda Ternyata Tertarik dengan Pria Berkumis karena Terkesan Jantan

Akibat aksi pembersihan yang dilakukan oleh Syekh Subakir, membuat seluruh Jawa bergejolak dan membuat bangsa Jin kepanasan dan melarikan diri hingga ke luar lautan, mengungsi ke dasar gunung dan sebagian besar jin mati karena tidak kuat menahan hawa panas yang dipasang oleh Syek Subakir.

Selain menyebabkan rombongan Jin kucar-kacir melarikan diri atau mati di tempat, kericuhan ini juga membuat Sabda Palon yang telah bersemayam hampir 1.000 tahun keluar ke bumi sebagai wujud manusia dan menemui Syekh Subakir. Bukan pertemuan biasa namun, mereka terlibat adu kesaktian dan itu terjadi selama 40 hari dan 40 malam. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: