Harga Getah Karet Tak Kunjung Naik

Harga Getah Karet Tak Kunjung Naik

TAP RU - Harga jual karet yang tak kunjung naik, setelah dua kali mengalami penurunan harga, terhitung pada akhir Desember 2019 lalu, diharapkan menjadi perhatian oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Pasalnya, sebagian besar masyarakat di Kabupaten Bengkuku Utara ekonominya berpangku pada penghasilan komoditi tersebut. Wisma Putra, salah seorang tengkulak di Kecamatan Tanjung Agung Palik menyebutkan, jika pada harga jual karet di masyarakat hingga saat ini masih di angka Rp 8.600 per kilogram. \"Belum ada naik lagi. Masih stagnan di angka 8.600 untuk getah karet berkualitas baik. Sementara untuk kualitas menengah ke bawah, tentu harga jualnya di bawah itu lagi,\" jelasnya. Menurut Wisma, dengan harga jual di pabrik yang hanya di angka Rp 8.600 perkilogram itu, dalam pembeliannya getah karet dimasyarakat tidak akan sebesar itu. \"Ya jelas masih di angka Rp 6.000 per kilonya Ya kalau kita hitung memang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan ekonomi tumah tangga, jika harga jual karetnya masih seperti ini,\" ujarnya. Menyikapi fenomena tersebut, Wakil Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Bengkulu Utara, Fauzul Khabir, S.Ip berharap, kondisi perekomomian petani karet di Bengkulu Utara ini harus menjadi bagian yang musti diperhatikan oleh pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Sebab, salah satu upaya untuk memajukan ekonomi masyarakat. Kenaikan harga komoditi karet ini harus segera dilakukan. \"Kebijakan pemerintah untuk mendongkrak harga jual karet harus segera dilakukan. Jangan, sampai lepas tangan,\" pintanya. Salah satu upaya pemerintah daerah yang pihaknya harapkan yaitu, melakukan upaya mendirikan pembangunan pabrik di Bengkulu Utara. \"Melihat bahan baku karet di Bengkulu Utara ini cukup melimpah. Itu artinya sudah layak untuk mendirikan pabrik sendiri guna mengurangi cos pengiriman barang ke pabrik dan nenyetabilkan harga karet dari monopoli harga jual di pabrik karet,\" tandasnya. (sfa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: