Sungai Tanjung Agung Palik Memprihatinkan

Sungai Tanjung Agung Palik Memprihatinkan

TAP RU - Keberadaan sungai yang seharusnya sama-sama dijaga untuk menjadi penyeimbang dalam kehidupan. Di sejumlah daerah, kini kondisinya berangsur rusak. Kerusakan sungai tersebut, salah satunya terjadi di Kecamatan Tanjung Agung Palik. Sungai yang melalui 8 desa dari sebanyak 10 desa di Kecamatan TAP tersebut, kini sudah dalam kategori memprihatinkan atau rusak parah. Selain, keruh, keberadaan sungai itu juga mulai mengalami pendangkalan, karena aliran sungai terus melebar akibat erosi sungai yang diduga akibat aktifitas pertambangan atau galian C di wilayah tersebut. Pantauan RU, meski kondisi sungai kian rusak, bahkan sudah berimbas pada kejadian bencana alam tersebut. Namun tidak menyurutkan, para pengusaha galian C untuk terus melakukan pengerukan material menggunakan alat berat, secara besar-besaran. Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Kecamatan TAP, Wisma Putra membenarkan fenomena ini. Hanya saja, ia mengaku tidak mampu berbuat apa-apa atas aktifitas galian C tersebut. \"Mereka nggak bisa diprotes. Izin mereka lengkap dan pemerintah daerah juga memberikan rekomendasi atas aktifitas pertambangan ini,\" jelasnya. Namun begitu, melalui lubuk hatinya yang paling dalam Wisma mengaku sangat prihatin melihat kondisi sungai yang saat ini ada di Kecamatan TAP ini. \"Kami hanya bisa berharap, aktifitas pertambangan tersebut untuk segera dihentikan. Sebab, dengan kondisi sungai yang rusak ini, potensi terjadinya bencana alam akan semakin tinggi. Baik itu banjir, tanah longsor dan menyusutnya debit air persawahan,\" jelasnya. Terpisah, Camat TAP Benhar, S.Ip ketika dikonfirmasi RU, juga tidak menampik adanya kerusakan aliran sungai di Kecamatan TAP tersebut. Hanya saja, meski demikian keberadaan aktifitas pertambangan yang diduga menjadi salah satu penyebab kerusakan sungai ini tidak bisa serta merta ditutup. \"Kami berharap, kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk benar-benar melakukan fungsinya dan mengkaji atas pertambangan yang ada ini. Sebab, terkait pertambangan seperti ini ada dinas yang mebidangi dan kami sifatnya hanya melaporkan,\" singkatnya. (sfa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: