Lagi, Harga Getah Karet Terjun Bebas
TAP RU - Petani karet, khususnya di Kabupaten Bengkulu Utara kian menjerit. Pasalnya, harga jual getah karet belakangan ini terus mengalami penurunan. Wisma Putra, salah seorang petani dan pengepul getah karet di Kecamatan Tanjung Agung Palik (TAP) mengatakan, penurunan pertama terjadi jelang tahun baru atau tepatnya di akhir Desember 2019. Dimana harga getah karet yang sebelumnya Rp 8.900 per kilogram, mengalami penurunan harga mencapai Rp 750 per kilogramnya. \"Dari penurunan yang terjadi itu, kita berharap saat ini bisa mulai merangkak naik harganya. Tapi, fakta terjadi harga jual karet di pabrik saat ini kembali turun Rp 500 per kilogram,\" jelas Wisma. Penurunan harga tersebut diketahuinya berdasarkan informasi terbaru yang disampaikan oleh pihak PT. BBP melalui pesan singat, yang menyampaikan telah terjadi penurunan harga lagi terhitung tanggal 7 Januari 2019, yaitu sebesar Rp 500per kilogram dari harga jual sebelumnya. \"Jadi penurunan harga kurang dari dua pekan terakhir ini sudah mencapai angka Rp 1.250 per kilogram. Atau hanya di angka Rp 7.650 per kilonya untuk harga di pabrik,\" jelasnya. Dengan adanya harga jual karet di pabrik yang terus menerus tersebut, juga secara otomastis daya beli tengkulak di petani juga menurun. \"Paling kalau sekarang kita berani ambil di angkat Rp 6.000 sekilo atau juga bisa naik dan turun lagi, karena disesuaikan dengan kualitas getah karetnya,\" tandas Wisma. Sementara itu, Rudi salah seorang petani karet mengaku pasrah atas kondisi tersebut. Ia lebih memilih menyerahkan semua ini kepada Allah SWT. \"Ya, mau gimana lagi. Kami juga tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab, pemerintah yang kami harapkan bisa membantu untuk menaikan harga karet juga sampai sekarang tidak bisa dilakukan,\" pungkasnya. (sfa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share: