RADARUTARA.ID - Ir. Soekarno selaku Presiden pertama Republik Indonesia memiliki banyak makanan kesukaan dalam catatan sejarahnya, salah satunya yakni bagar hiu.
Bagar hiu khas Provinsi Bengkulu menjadi favorit Soekarno ketika dirinya sedang melalui masa pengasingan di Bengkulu pada tahun 1938 – 1942.
Bagar hiu adalah salah satu sajian khas Bengkulu yang sekarang sudah cukup langka.
Sajian ini tak bisa ditemui setiap saat. Salah satunya lantaran bahan baku ikan hiu yang tidak gampang dijumpai.
BACA JUGA:Meski Ganti Presiden, BLT Masih Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024
Itu sebabnya, bagar hiu umumnya cuma bisa ditemuo pada saat tertentu saja. Contohnya ketika bulan Ramadhan.
Sekilas sajian ini mirip dengan rendang daging khas Padang, Sumatera Barat. Yang membedakannya, bagar hiu dibuat dari bahan daging ikan hiu, sesuai dengan namanya.
Bahkan bagar hiu juga tidak dimasak menggunakan santan tetapi menggunakan kelapa yang sudah disangrai.
Bagar hiu juga dimasak dengan beraneka ragam rempah seperti laos, kunyit, kemiri, serai, kapulaga, ketumbar, kayu manis, jahe, asam jawa, cengkeh, pala, bawang merah, hingga bawang putih.
Dibutuhkan keahlian dan trik khusus untuk bisa mengolah ikan hiu menjadi bagar hiu yang lezat. Salah satu alasannya yaitu, ikan hiu yang mempunyai bau amis dan cukup menyengat.
Itu sebabnya, keahlian memasak bagar hiu umumnya dipelajari secara turun temurun, dari generasi hingga ke generasi.
Sebagai penghilang bau amis, ikan hiu yang telah dibersihkan dan dipotong-potong lalu diberikan air perasan jeruk nipis.
Jika kamu sedang berkunjung ke Provinsi Bengkulu, jangan lupa mencoba menu makanan yang satu ini.*