RADARUTARA.ID - Menuju Indonesia Swasembada Gula, Presiden Jokowi akan membangun setidaknya 30 Pabrik gula di Indonesia.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman. Sebagai wujud kerjasama, pihaknya mengajak negara Brazil untuk menanamkan investasinya di sektor pangan.
Dimana projek yang akan dilakukan kerjasama adalah mendukung rencana pemerintah Indonesia dalam membangun 30 unit pabrik gula dan perluasan lahan tanam tebu.
"Untuk mewujudkan pembangunan 30 Pabrik gula ini, maka lita minta pemerintah Brazil agar melakukan investasi tehnologi yang dimiliki negara Brazil," ujar Mentan Amran di Kantor Pusat Kementan.
BACA JUGA:3 Cara Aman ini Bisa Kalian Gunakan untuk Menghapus Data Pribadi dari Pinjaman Online
Mentan Amran mengatakan selain investasi di pabrik gila, kerjasama ini juga meliputi pengembangan vaksin hewan ternak untuk kebutuhan Indonesia dan juga peningkatan kerjasama di bidang ekspor impor.
Mentan yakin, Indonesa memiliki peranan penting kedepannya bagi perkembangan pertanian global.
"Saya kerja bersama di bidang pertanian. Maka produksi ekspor dipasar dunia akan terbuka untuk Indonesia," katanya.
Disisi lain, Menteri Pertanian Brazil, Carlos Favaro menyampaikan bahwa pemerintah Brazil dikesempatan itu akan siap mendukung pemerintah Indonesia untuk mewujudkan swasembada gula.
BACA JUGA:KPU Resmi Umumkan Daftar Calon Tetap DPRD Bengkulu Utara, Ini Dia Daftar Lengkapnya!
Salah satu bentuk dukungan untuk negara ini dengan mentransfer teknologi dan mekanisasi.
"Hubungan Brazil dan indonesia sudah terjalin dengan baik, kami yakin dengan membentuk kelompok kerja dan mengundang ahli ahli di bidang pertanian dan mentransfer teknologi maka negara indonesia bisa swasembada," katanya.
Bagi Carlos, Indonesia dan Brazil tidak jauh beda, soal kemiripan terkait cuaca, hampir sama dengan negara Brazil .
Diantaranya iklim tropis yang ada di Indonesia dan Brazil memiliki kesamaan, sehingga kolaborasi kedua negara ini akan berkembang soal pangan.
"Kita memiliki kemiripan dari segi iklim. Oleh sebab itu pengalaman 50 tahun dapat dibagikan ke Indonesa. Kami mengerti suatu bangsa kalau ingin kuat harus mampu mencapai swasembada," jelasnya.*