Mengenal Anxiety Lewat Film Inside Out 2, Pelajaran Tentang Ilmu Emosi

Mengenal Anxiety Lewat Film Inside Out 2, Pelajaran Tentang Ilmu Emosi

Mengenal Anxiety Lewat Film Inside Out 2--

RADARUTARA.ID- Film Inside Out (2015) menceritakan tentang emosi dalam kehidupan Riley di masa sekolah dasarnya yang harus pindah ke kota baru. Pada film, dia mengalami perubahan emosi dan belum mampu mengenali beberapa hal yang dirasakannya.

Sekuel dari film tersebut masih dengan kehidupan Riley yakni di Inside Out 2. Bedanya kali, ini mengenai Riley yang sudah beranjak dewasa. Dia mulai merasakan kedatangan empat emosi baru di hidupnya, yaitu Anxiety, Boredom, Envy dan Embarrassment yang mewarnai hari-harinya.

Lewat film dengan durasi 96 menit ini kita diajak untuk mendalami bagaimana emosi-emosi baru Riley justru mengontrol dan mengubahnya menjadi sosok berbeda.

Sebelum film tersebut dimulai, penonton dan lima emosi lain yang sudah ada yakni Joy, Sadness, Anger, Fear dan Disgust dikejutkan dengan peringatan 'puberty' atau pubertas yang dialami Riley.

BACA JUGA:Benarkah Menikah di Bukan Suro atau Muharram Bisa Mendatangkan Sial? Ini Faktanya

1. Munculnya emosi baru bisa membuat seseorang bingung

Dalam film Inside Out 2, Riley merasakan kemunculan empat emosi baru di hidupnya. Di usianya yang baru 13 tahun, kehidupan Riley menuju masa dewasa dipenuhi beberapa tantangan.

Ia menghadapi kenyataan kalau akan sendirian di masa SMA. Kebingungan inilah yang membangkitkan emosi baru di tubuh Riley. Hingga akhirnya Riley mengenal "suppressed emotions" karena kemunculan Anxiety, Boredom, Envy dan Embarrassment.

2. Semakin dewasa akan banyak perasaan yang kompleks

Riley di masa anak-anaknya diawali oleh emosi Joy, lalu semakin bertumbuh emosinya bertambah menjadi lima yang utama. Di usia remajanya dan mengalami puberty, emosi Riley semakin kompleks.

Kehadiran empat emosi baru ini membuat pikiran dan perasaan diacak-acak. Banyak kekacauan yang ia tidak mengerti pada awalnya. Namun, Riley bisa menghadapinya di akhir meski banyak kesalahan yang ia perbuat tidak jarang melukai orang lain.

Pesan yang berusaha disampaikan yakni dalam proses bertumbuh sebagai manusia dewasa akan banyak perubahan terjadi.

Semakin dewasa perasaan yang dirasakan seseorang akan menjadi lebih kompleks, ini yang membuat kita sebagai manusia kadang menerka-nerka. Di mana hal itu adalah wajar, karena akan banyak pembelajaran yang didapat.

BACA JUGA:Tips Merawat Kendaraan, Benarkah Oli Mesin Bercampur Lumpur, Harus Dibongkar?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: