Dianggap Kurang Cakap dalam Dunia kerja! Ini Alasan Gen Z Sulit Dapat Pekerjaan

Dianggap Kurang Cakap dalam Dunia kerja! Ini Alasan Gen Z Sulit Dapat Pekerjaan

Dianggap Kurang Cakap dalam Dunia kerja! Ini Alasan Gen Z Sulit Dapat Pekerjaan --

RADARUTARA.ID- Gen Z merupakan suatu istilah untuk mereka yang lahir pada generasi tahun 1997 sampai dengan tahun 2012, generasi ini muncul setelah generasi milenial dan sebelum generasi alpa.

Bisa diasumsikan saat ini yang tertua dari generasi ini sudah memiliki usia sekitar 27 tahun dan pada umumnya kebanyakan dari mereka telah menikah dan membangun rumah tangga. Sedangkan yang termuda pada generasi ini pada umumnya memiliki usia sekitar 12 tahun dan mereka sudah mulai menempuh pendidikaan pada sekolah dasar. 

Gen Z sendiri merupakan generasi yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan teknologi yang semakin maju. Seiring dengan perkembangan tersebut membuat Gen Z semakin melek dengan teknologi, bahkan mereka tergolong sebaga generasi yang fleksibel dalam pekerjan serta menyukai kebebasan. Selain itu para Gen Z ini juga mampu melihat peluang dan tren terbaru seputar teknologi dan sangat kreatif dalam bidangnya. 

Tidak dapat dipungkiri kehadiran Gen Z dalam dunia pekerjaan tidak mengherankkan lagi, sebab mengikut data dari BPS atau Badan Pusat Statistik pada tahun 2020, menyebutkan sebanyak 75,49 juta jiwa atau sekitar 27, 94% dari total keseluruhan populasi penduduk Indonesia merupkan Gen Z.

Berdassarkan data tersebut sudah pasti keterlibatan Gen Z pada dunia pekerjaan menghadirkan tren kerja yang berbeda, karakter Gen Z yang menyukai segala hal yang instan serta keinginan mereka akan kebasan dan kemudahan dalam bekerja terkadang menyulitkan mereka dalam mencari pekerjaan. 

Meskipun demikian kemampuan Gen Z dalam mengakses teknologi dan informsi tidak dapat di pandang sebelah mata, sebab kemampuannya dapat memberikan perubahan baru dalam dunia pekerjaan.

Namun meskipun demikian berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat hampir 10 juta penduduk yang berusia sekitar 15-24 tahun yang tidak sekolah, tidak bekerja, atau yang tidak mengikuti pelatihan. Dengan kata lain kondisi ini disebut sebagai pengangguran di usia muda. 

Ada beberapa faktor yang meyebabkan banyak dari Gen Z sulit dalam mendapatkan pekerjaan, sebab kebanyakan dari mereka sangat memperhatikan kesehatan mental. Terkadang apabila ada sesuatu yang tidak sesuai dengan mereka dan ada yang membuat mental mereka terguncang maka dengan mudah mereka akan mengajukan surat pengunduran diri, selain itu karakter mereka yang menyukai segala sesuatu yang instan membuat mereka tidak sabaran dalam membangun karier.

Berdasarkan Situs Karier untuk mahasiswa dan Lulusan baru, Handshake setidaknya terdapat sekitar 85% dari pencari kerja Gen Z menyatakan mereka memprioritaskan stabilitas dalam pencarian kerja.

Kemudian sebanyak 81% dari mereka yang mengatakan pentingnya tunjangan dalam memilih sebuah pekerjaan. Tidak hanya itu sebanyak 80% dari mereka yang mengatakan gaji awal yang tiggi sebagai motivasi dalam pekerjaan. 

Bahkan dalam media sosial banyak sekali video yang beredar yang mengeluhkan tentang kelakuan dari  Gen Z ini.

Dalam satu akun Tik tok @COACH TOM I BUSINESS TALK, dalam video tersebut beliau menjelaskan bahwasanya ketika ia berbincang dengan sahabat sesama pengusaha mengenai Gen Z ini, mereka menjelaskan bahwasanya kebanyakan dari Gen Z merupakan orang orang yang lebay dan bekerja tidak realistis, selain itu perilaku dari kebanyakan Gen Z ini tanpa kurang baik. Sehingga kebanyakan dari perusahaan akan sulit untuk menerima Gen Z. 

Berdasarkan pernyataan tersebut alangkah baiknya para gen Z mulai mengevaluasi diri dan mulai memperbaiki attitude dan etika dalam dunia pekerjaan. Selain itu mulailah untuk meningkatkan skill, kemampuan, serta kesiapan dalam menghadapi dunia pekerjaan termasuk tekanan dan kesulitan dalam bekerja tersebut. Mulailah untuk menerima segala sesuatu dan bertahan untuk membangun karir.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: