Marak Pencurian Karet dan Sawit, Kades Arga Mulya Undang Polisi
Marak Pencurian Karet dan Sawit, Kades Arga Mulya Undang Polisi--
PADANG JAYA, RADARUTARA.ID - Maraknya aksi pencurian getah karet dan buah sawit milik warga Desa Arga Mulya, Kecamatan Padang Jaya, sudah kian meresahkan. Hal ini membuat Pemdes Arga Mulya mengundang jajaran kepolisian untuk mencari solusi atas persoalan tersebut.
Kepala Desa Arga Mulya, Dendi Apriyadi mengatakan, untuk meredam keresahan masyarakat pihaknya berkomunikasi dengan Polsek Padang Jaya untuk mencari solusi terbaik atas keresahan ini.
Pihaknya mengundang Kapolsek serta masyarakat dengan membuka ruang rapat koordinasi untuk membahas maraknya aksi pencurian TBS dan Karet di Desa Arga Mulya.
"Kejadian ini sudah sangat lama, dan sangat meresahkan warga kami. Makanya kami meminta bantuan Polsek Padang Jaya agar bisa dicarikan solusinya," jelas Dendi, Rabu (5/6/2024).
Terpisah, Kapolsek Padang Jaya Iptu, Ratno SH menjelaskan, pihaknya bersama Bhabinkamtibmas Aipda Sumaryanto menghadiri undangan dari Pemdes Desa Arga Mulya pada Selasa (4/6/2024).
Kegiatan itu guna membahas keresahan yang terjadi di masyarakat sehubungan dengan maraknya pencurian buah sawit dan getah karet di kebun milik warga Desa Arga Mulya yang berlokasi di Kecamatan Air Padang, Bengkulu Utara.
"Kami langsung merespon apa yang menjadi keluhan masyarakat dan berusaha mencarikan solusinya terkait sering terjadinya pencurian sawit dan karet," jelasnya.
Kapolsek menambahkan, setidaknya ada 7 warga mewakili masyarakat untuk menyampaikan keluhan mereka terkait dengan adanya aksi pencurian tersebut.
Meskipun lokasi kejadian tidak berada di wilayah hukumnya, melainkan di Desa Padang Kala, Desa Teluk Ajang dan Desa Balam, Kecamatan Air Padang, pihaknya tetap akan merespon dan mencari solusi agar keresahan warga ini tidak terjadi lagi.
"Lokasi kebun warga berada di Kecamatan Air Padang, maka kami akan berkoordinasi dengan Polres Bengkulu Utara dan Polsek Lais tentang keresahan masyarakat di Desa Arga Mulya," tambah Kapolsek.
Menurut warga, korban pencurian hasil komoditi itu berjumlah sekitar 50 orang. Sementara modus operandi para pelaku dengan cara bersama-sama memanen buah sawit dan getah karet milik warga baik secara terang terangan maupun sembunyi sembunyi.
"Diduga pelaku pencurian getah karet dan buah sawit saat kebun ditinggal pemiliknya," bebernya.
Untuk antisipasi, Kapolsek berharap warga masyarakat menghidupkan kembali siskamling serta pemdes membentuk koordinator di lapangan untuk melakukan pemantauan.
Selain berkoordinasi lintas Polsek, Iptu Ratno juga dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan Forkopimcam Padang Jaya dan Air Padang guna duduk bersama untuk mencarikan solusi terhadap penyakit masyarakat yang secara terang terangan melakukan pencurian tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: