Viral! Aksi Pungli Diduga Kembali Terjadi di Eks Jalinbar Via Urai-Batiknau, Sopir Truk Minta Perlindungan
Sopir truk keluhkan aksi pungli--
BENGKULU UATAR, RADARUTARA.ID- Viral pengakuan sejumlah sopir truk diduga menjadi korban pungutan liar (Pungli) di areal eks jalan lintas barat (Jalinbar) Sumatera wilayah pesisir pantai yang melintasi wilayah Selolong, Serangai Kecamatan Batiknau hingga Urai, Kecamatan Ketahun.
Peristiwa dugaan Pungli ini berlangsung selama arus lalulintas dari wilayah Ketahun menuju Bengkulu dan sebaliknya dialihkan melalui eks Jalinbar Viar Urai-Batiknau lantaran adanya dampak perbaikan jembatan Air Limas di wilayah Kecamatan Pinang Raya.
Menurut pengakuan beberapa sopir truk yang menjadi korban dugaan aksi Pungli, ini.
Mereka sempat dimintai uang oleh beberapa oknum pelaku yang berjaga di areal Jalinbar dengan nominal hingga Rp 200 ribu.
Mirisnya, jika para sopir tersebut tidak memberikan uang sesuai nominal yang diminta, maka angkutan atau sopir yang sudah terlanjur melintas di Jalinbar tersebut dipaksa harus putar arah atau kembali lagi.
"Kemarin mobil kawan kami saat melintas disana (Selolong) dimintai uang Rp 200 ribu. Kalau tidak mau ngasi di suruh putar balik," ujar salah seorang sopir truk asal Putri Hijau yang enggan disebut namanya dalam pemberitaan ini kepada radarutara.id Kamis (14/11).
Masih sumber yang sama, pungutan yang dilakukan oleh oknum pelaku di Jalinbar tersebut dinilai sangat merugikan para sopir angkutan dan meresahkan.
"Berapalah uang jalan yang kami punya. Kalau di jalan sudah dimintai segitu, kami sopir ngak punya hasil lagi. Kami merasa terancam dan tertekan atas kondisi tersebut," ungkapnya.
Diharapkan sumber, ini pihak kepolisian dapat mengambil tindakan tegas untuk menertibkan aksi Pungli yang marak terjadi di sepanjang eks Jalinbar pesisir pantai tersebut.
"Kami berharap ada anggota kepolisian yang bisa berjaga di titik-titik yang ditempati oleh oknum pelaku itu. Sementara jika kamu memaksa lewat jalan darurat yang ada di samping pembangunan jembatan Air Limas kondisinya rusak parah. Bahkan mobil kami ada yang tertahan hingga tiga hari karena jalan darurat disana rusak," pintanya
Terpisah Ketua Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia, Steven, berharap aksi dugaan Pungli yang terjadi di sepanjang eks Jalinbar via pesisir pantai itu segera ditindak lanjuti oleh pihak kepolisian.
Karena akibat aksi Pungli tersebut para sopir, khususnya angkutan BBM merasa takut saat ingin melintas di eks Jalinbar.
"Pengiriman BBM ke Pertashop-Perstashop sempat terhambat akibat sopir takut karena dimintai duit saat melintas di eks Jalinbar pesisir pantai. Kami berharap polisi bisa bertindak tegas dan memberi rasa aman kepada para sopir. Jika kondisi ini dibiarkan tentu akan banyak pihak yang dirugikan," demikian Steven.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: