Sampai Kapan Orang Tua Akan Menanggung Dosa Anaknya? Begini Jawaban dari Buya Yahya
Sampai Kapan Orang Tua Akan Menanggung Dosa Anaknya? Begini Jawaban dari Buya Yahya--
RADARUTARA.ID- Orang tua mempunyai tanggung jawab terhadap anaknya di dunia dan akhirat. Berkaitan dengan tanggung jawab di akhirat, sampai kapan orang tua akan ikut menanggung dosa anak?.
Menanggapi hal ini, Buya Yahya, mengungkapkan, tidak selamanya dosa seorang anak akan ditanggung oleh orang tua di akhirat kelak. Ini berhubungan dengan tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak.
Orang tua mempunyai kewajiban menanamkan adab, akhlak, dan syariat Islam untuk anaknya sejak dini. Tanggungjawab ini dititikberatkan kepada ayah sebagai kepala rumah tangga dan ibu sebagai madrasah pertama untuk anak.
BACA JUGA:Pantas Saja Banyak yang Membaca Surat Al Kahfi di Hari Jumat, Ternyata Ini 3 Keutamaannya
Dosa anak akan ditanggung orang tuanya kalau sang anak tidak pernah diajari syariat Islam. Buya Yahya memberikan contoh ibadah salat.
Orang tua memiliki kewajiban untuk mengajari anak salat. Kalau tidak pernah diajari, maka dosa anak meninggalkan sholat ditanggung oleh orang tuanya.
“Yang dimaksud dengan menanggung dosa itu ada di dalam pendidikan, sehingga tidak ada dosa tanggung-menanggung. Lalu kenapa dosa anak itu ditanggung ibunya? Karena anaknya tidak pernah salat, karena ibunya tidak pernah mengajarinya,” ucap Buya Yahya.
BACA JUGA:Baru Tahu! Ternyata Wanita Butuh Waktu Tidur Lebih Lama dari Laki-Laki, Ini Sebabnya
Dalam Islam, dosa sebenarnya ditanggung masing-masing. Kalau anak sudah baligh dan melakukan dosa, maka dosa itu ditanggung sendiri. Bukan ditanggung orang tua.
“Sebagai catatan, orang tuanya sudah mendidik, orang tua sudah mengantarkan ke tempat yang baik. Hanya saja juka orang tuanya tidak pernah mendidik, dosanya numpang,” ujar Buya Yahya.
Kalau orang tua sudah mendidik anak dengan baik, tetapi sang anak tetap bermaksiat, maka orang tua sudah lepas dari tanggung jawabnya. Dosa tetap ditanggung oleh sang anak.
“Ada orang yang mendidik anaknya sudah benar, namun anaknya masih badung, maka orang itu tidak dosa karena sudah mendidik anaknya dengan maksimal,” tutup Buya Yahya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: