Kisah Pilu Pemudik Jalan Kaki dari Sarolangun Jambi ke Lubuk Linggau, Ini Alasannya

Kisah Pilu Pemudik Jalan Kaki dari Sarolangun Jambi ke Lubuk Linggau, Ini Alasannya

Kisah Pilu Pemudik Jalan Kaki dari Sarolangun Jambi ke Lubuk Linggau, Ini Alasannya--

RADARUTARA.ID- Seorang warga yang diketahui berasal dari Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan (Sumsel) terpaksa harus jalan kaki untuk mudik lebaran ke kampung halamannya gara-gara upah dia bekerja tidak dibayar. 

Pemudik bernama Jumadi, ini memutuskan beristirahat di Pos Operasi Ketupat Musi 2204 di Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumsel.

Jumadi, pun sempat menceritakan nasib pilunya yang harus mudik berjalan kaki kepada Polisi. Kata Jumadi, ia sudah empat malam berjalan jaki dari Jambi demi bisa pulang ke kampung halamannya di Lubuk Linggau. 

"Dia katanya sudah empat hari empat malam jalan kaki, dia mampir ke pos kita mau istirahat," ujar Kapolsek Rawas Ulu, Iptu Herwan Oktariansyah pada sejumlah media Minggu 14 April 2024.

BACA JUGA:BPJS Akan Hapus Kelas Rawat Inap 1-3 di Tahun 2025, Iuran yang Dibayar Akan Jadi Segini

Jumadi mengkisahkan, ia nekat berjalan kaki karena tidak punya uang lantaran upahnya sebagai buruh tidak dibayar di wilayah Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.

Dari Mandiangin Jambi, Jumadi, nekat mudik lebaran dengan jalan kaki hendak ke kampung halamannya di Kota Lubuk Linggau.

"Dia katanya kerja di Mandiangin, mau pulang kampung mudik lebaran ke Linggau, jalan kaki karena tidak punya uang untuk ongkos naik angkutan umum," kat kapolsek.

Jumadi, mengakui, jika dirinya tidak mengetahui alasan atasannya tidak membayar upah kepadanya sebagai buruh, padahal ia sudah menunggu namun sampai waktu yang ditentukan, upahnya tak kunjung dibayarkan. 

BACA JUGA:Gratis! Ini Cara Mudah Lacak Lokasi Orang lewat Nomor HP

Sementara keluarga di Lubuk Linggau sudah menunggu Jumadi Pulang.

"Dia sudah menunggu katanya, karena tidak dibayar juga jadi dia langsung pulang saja, keluarganya sudah menunggu, jadi dia jalan kaki saja katanya," beber kapolsek.

Ditambahkan Jumadi, ia bekerja dengan atasannya sudah beberapa bulan dan upah dari hasilnya bekerja selama beberapa bulan itu diperkirakan mencapai Rp 8 jutaan. 

Uang, itu memang direncanakan Jumadi, untuk mudik lebaran ke Lubuk Linggau. Tapi, ternyata atasannya justru menzalimi dia karena tidak membayar upah kepadanya meskipun sudah ditunggu selama 11 hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: