Lebong Alami Banjir Bandang, Rumah Terendam, Lalu Lintas Lumpuh Total

Lebong Alami Banjir Bandang, Rumah Terendam, Lalu Lintas Lumpuh Total

Salah satu akses jalan menuju Lebong yang alami longsor dampak dari banjir--

RADARUTARA.ID- Bencana banjir banjir yang melanda Kabupaten Lebong pada Selasa (16/4), digadang-gadang menjadi bencana banjir terbesar sejak puluhan tahun lalu. 

Pasalnya, hujan lebat dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Lebong Bengkulu menimbulkan bencana besar bagi warga setempat, terutama di wilayah Kecamatan Topos. 

Berdasarkan laporan dari BPBD Lebong, Aliran sungai Ketahun meluap, menyebabkan ratusan rumah terendam, jalan tertutup longsor serta lahan pertanian dibeberapa desa seperti dialami warga Desa Anjai Siam ke Desa Tik Serong Kecamatan Topos, Lebong.

"Telah terjadi bencana alam longsor di jalan  Desa  Ajai siam ke Desa Tik serong Kecamatan Topos. Kejadian longsor diakibatkan karena itensitas hujan yang tinggi sejak malam Sampai pagi hari,"ungkap Tantomi SP, Kepala BPBD Lebong. 

BACA JUGA:Hujan Lebat Guyur Bengkulu Utara, Warga Diminta Waspadai Banjir

Tantomi menambahkan, dari pantauannya, kondisi di Kabupaten Lebong terdampak banjir dan longsor mengalami ada ketebalan  matrial menutupi badan jalan setinggi 1.5 M dengan panjang 6M, Longsor terjadi di jalan Desa Ajai siam menuju Desa Tik  sirong.

"Badan jalan turun, jembatan putus di Desa Tik Serong dan korban jiwa masih nihil," tambahnya.

Sebagai langkah darurat, pihaknya telah menyediakan bantuan di beberapa titik strategis di sepanjang aliran sungai Ketahun serta di kawasan Kecamatan Lebong Selatan dan sekitarnya.

Tidak hanya itu, Tantomi menghimbau ke seluruh kepala desa dan lurah yang berada di sepanjang aliran sungai Ketahun untuk selalu waspada dan siaga menghadapi situasi ini. 

"Tetap waspada, khususnya disepanjang bantaran sungai Ketahun,"pungkasnya.

BACA JUGA:Arie Bocorkan Sosok Calon Wakilnya di Pilbup Bengkulu Utara 2024

Sementara, Camat Topos, Zerly menyampaikan bahwa meluapnya sungai Ketahun disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. 

Fenomena ini diungkapkannya sebagai banjir terbesar dalam beberapa puluh tahun terakhir, bahkan lebih besar dari banjir yang terjadi pada tahun 1995.

"Ini merupakan bencana terbesar di wilayah kami, untuk lalu lintas antar desa hanya bisa di lewati oleh roda dua,"demikian Camat.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: