Mengenal Gejala Anemia Plastik dan Penyebabnya, Penyakit Langka yang Diderita Almarhum Babe Cabita

Mengenal Gejala Anemia Plastik dan Penyebabnya, Penyakit Langka yang Diderita Almarhum Babe Cabita

Mengenal Gejala Anemia Plastik dan Penyebabnya, Penyakit Langka yang Diderita Almarhum Babe Cabita--

RADARUTARA.ID- Selasa (9/4) hari, ini Komika Babe Cabita, dilaporkan meninggal dunia H-1 Idul Fitri 1445 H. Sebelumnya Babe Cabita, pernah dikabarkan tengah menderita penyakit langka yakni Anemia Plastik. Lalu apa itu Anemia plastik? 

Dilansir dari laman data pusat hematologi, anemia plastik adalah sebuah kondisi langka dan serius yang terjadi saat sel darah tidak cukup diproduksi dalam tubuh. Ini, menyebabkan tubuh merasa lelah dan dapat meningkatkan risiko pendarahan dan infeksi yang tidak terkontrol. 

Diketahui, anemia plastik mempengaruhi orang-orang di segala usia. Tapi, paling sering terjadi pada mereka yang berusia antara 10 hingga 20 tahun atau 60 sampai 65 tahun. Dan anemia plastik, ini bisa terjadi tiba-tiba atau bisa berkembang secara perlahan dan memburuk setelah beberapa waktu.

Anemia Plastik ada yang tergolong ringan atau berat. Untuk perawatannya sendiri, anemia plastik meliputi obat-obatan, transfusi darah dan transparansi sumsum tulang yang juga disebut sebagai transplantasi sel induk. 

BACA JUGA:Pemudik Heran, di Bengkulu Selain Sulit Beli Pertalite Juga Wajib Pakai Barcode My Pertamina

Lalu, apa penyebab anemia plastik?

Umumnya, penyebab anemia plastik adalah sistem kekebalan tubuh yang menyerang dan merusak sel induk di sumsum tulang orang tersebut. Akibatnya, sel punca yang rusak itu tidak mampu memproduksi sel darah dengan baik dan menyebabkan sumsum tulang menjadi kosong (aplastik) atau mengandung sel darah yang tidak mencukupi (hipoplastik).

Sementara faktor lain yang dapat mempengaruhi fungsi sumsum tulang dan meningkatkan risiko anemia plastik meliputi: paparan bahan kimia beracun: papara. Insektisida, pestisida dan bahan bensin yang disebut Benzema telah dikaitkan dengan risiko anemia aplastik yang lebih tinggi. 

BACA JUGA:Shalat Idul Fitri Gunakan Mukena Motif dan Warna-warni, Bagaimana Hukumnya?

Efek samping obat-obatan tertentu:

Sejumlah antibiotik dan obat-obatan dapat menyebabkan anemia aplastik. Kemoterapi dan radiasi: ini adalah perawatan kanker. Tapi, terapi tersebut juga bisa memicu kerusakan sel-sel sehat termasuk sel-sel induk di sumsum tulang yang menyebabkan anemia plastik. Kendati demikian, efek samping tersebut bersifat sementara dan cenderung hilang setelah pengobatan kanker selesai. 

Kehamilan: Selama kehamilan, sistem kekebalan dapat menyerang sumsum tulang, sehingga mengurangi kemampuannya untuk memproduksi sel darah.

Infeksi virus: Infeksi virus yang mempengaruhi sumsum tulang dapat memicu perkembangan anemia aplastik. Virus hepatitis, cytomegalovirus, HIV, dan parvovirus B19 terkait dengan risiko anemia aplastik yang lebih tinggi.

Gangguan autoimun: Gangguan autoimun, di mana sistem kekebalan menyerang dan menghancurkan sel-sel sehat dapat mempengaruhi sel induk yang menyebabkan anemia aplastik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: