Wajahnya Sering Terpampang di Buku Iqro, Kyai Asal Indonesia Ini Ternyata Bukan Ulama Sembarangan

Wajahnya Sering Terpampang di Buku Iqro, Kyai Asal Indonesia Ini Ternyata Bukan Ulama Sembarangan

Wajahnya Sering Terpampang di Buku Iqro, Kyai Asal Indonesia Ini Ternyata Bukan Ulama Sembarangan--

BACA JUGA:Tidak Lulus SNBP 2024? Tenang Saja, 7 Jalur Seleksi Ini Bisa Jadi Pilihan Alternatif

Buku Iqro digunakan di negara-negara ASEAN

Popularitas Iqro, diakui oleh luar negeri. Muslim Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam mulai menggunakan Iqro sebagai cara belajar Al-Quran. Jutaan buku Iqro pun sudah dicetak oleh penerbit. 

"Sejak itu buku teks tersebut mempunyai hak cipta, penjualannya secara nasional dan internasional telah membuahkan hasil pemasukan yang cukup besar bagi Tim Tadarus AMM," tulis Mitsuo.

Menariknya, dari hasil keuntungan penjualan buku tersebut tak masuk ke kantong As'ad pribadi, tapi mengalir untuk kepentingan umat. Uang hasil penjualan buku diketahui dialihkan untuk membangun pusat pengajian dan sarana keagamaan lain.

Sayang, As'ad, tidak sempat melihat kejayaan karyanya dengan lama. Pada Februari 1996, As'ad, meninggal dunia. Saat mengantar As'ad Humam ke peristirahatan terakhir, Menteri Agama Tarmizi Taher menyebut As'ad adalah pahlawan penyelamat Al-Qur'an karena telah menyelamatkan masyarakat dari kebutaan terhadap kitab suci umat Islam itu.

Ungkapan ini memang tidak berlebihan. Pasalnya, metode Iqro masih jadi cara terbaik mengajarkan orang membaca Al-Qur'an sampai sekarang.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: