Mengungkap Tradisi 'Ngidak Gelamai' Khas Suku Serawai di Seluma Bengkulu

Mengungkap Tradisi 'Ngidak Gelamai' Khas Suku Serawai di Seluma Bengkulu

Mengungkap Tradisi “Ngidak Gelamai” Khas Suku Serawai di Seluma Bengkulu --

RADARUTARA.ID - Ada banyak sekali tradisi turun-temurun yang dilakukan oleh masyarakat ketika menjelang Hari Raya Idul Fitri. Salah satunya yaitu tradisi mengaduk gelamai di Provinsi Bengkulu.

Gelamai atau dodol adalah makanan spesial dari Suku Serawai di Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu. Gelamai banyak ditemui ketika Hari Lebaran saja.

Gelamai adalah identitas budaya kuliner, yang mempunyai arti filosofis solidaritas dan gotong-royong yang termanifestasi dalam "Ngidak Gelamai" bagi masyarakat Suku Serawai. 

Sebelum gelamai dihidangkan menjadi camilan saat Lebaran tiba, ada proses yang panjang ketika memasaknya. Terutama bagi masyarakat Kabupaten Seluma. Memasak gelamai umumbya pada skala banyak di atas kuali yang jumbo. 

BACA JUGA:Viral di Tahun 1975an, Seorang Dalang Pentas Wayang di Kerajaan Gaib Pantai Laut Selatan

Saking banyaknya gelamai yang dibuat maka pembuatannya juga tidak bisa dikerjakan sendiri. Tetapi dibuat secara beramai-ramai atau keroyokan.

Gelamai menggunakan bahan dasar santan, gula merah, tepung beras ketan yang dicampur dengan sedikit garam. Semua bahan dicampur menjadi satu di atas kuali jumbo serta dengan perapian yang cukup.

Ketika proses pembuatan, dibutuhkan adonan yang tepat supaya matangnya gelamai cukup. Proses pengadonannya inilah yang dikenal dengan "Ngidak Gelamai". 

BACA JUGA:Bolu Koja, Kue Khas Bengkulu dan Manfaat Daun Pandan sebagai Bahan Utamanya

Umumnya, para pria secara bergantian akan mengaduk gelamai di atas tungku api dan kuali jumbo secara bergantian. Masakan tak boleh berhenti diaduk sampai benar-benar masak.

Ini termasuk makanan tradisional yang memasaknya mempunyai makna gotong royong.

Kerja sama atau gotong-royong memang sangat dibutuhkan saat memasak gelamai. Tim itu terdiri dari kelompok yang meracik bumbu dan tim yang mengaduk gelamai. 

Pemerintah setempat akan menjadikan masak gelamai ini secara rutin. Agar bisa terus dilestarikan, khususnya di Kabupaten Seluma.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: