Kapan Waktu Mengerjakan Sholat Dzuhur di Hari Jumat Bagi Wanita? Begini Penjelasan dari Buya Yahya

RADARUTARA.ID - Berhubungan dengan hal ini, Buya Yahya menyampaikan terlebih dahulu ada dua jenis halangan orang yang tidak wajib menunaikan shalat Jumat.

"Orang yang tidak wajib shalat Jumat ada dua udzurnya," ungkap Buya Yahya. Menurutnya, ada halangan yang bersifat abadi, ada pula halangan yang sifatnya sementara atau bisa hilang. "Ada udzur abadi dan udzur yang bisa hilang," ucap Buya Yahya. 

Di antara udzur abadi atau yang tidak pernah hilang yakni karena dirinya seorang perempuan yang tentu tidak akan mungkin berubah menjadi laki-laki. 

"Selagi dia perempuan, maka sampai kapanpun dia tidak wajib melakukan Jumatan," sambungnya. Jadi beda hukumnya dengan orang yang sedang sakit lantaran masih ada peluang sakitnya bisa sembuh.

BACA JUGA:Resep Kue Gelang Khas Bengkulu, Jajanan Tradisional yang Renyah dan Manis Bikin Semua Orang Ketagihan!

Menurut Buya Yahya, kalau halangannya bersifat sementara contohnya penyakit, maka dianjurkan untuk menunaikan shalat dzuhur menunggu shalat Jumat selesai. Dengan harapan agar sakitnya segera sembuh. 

Lain halnya dengan perempuan, karena selamanya ia tetap perempuan maka berbeda hukumnya dengan orang yang sakit. 

"Tapi jika perempuan, tidam akan berubah menjadi laki-laki, maka jika sudah mulai adzan maka boleh shalat dzuhur, kamu boleh langsung shalat dzuhur setelah adzan," ucap Buya Yahya.

Buya Yahya juga menyebutkan bahwa tidak ada kesunnahan bagi perempuan untuk menunda shalat dzuhur hingga shalat Jumat selesai. Tetap berlaku keutamaan shalat tepat waktu.

"Bahkan menunda juga tidak akan sampai dikatakan sunnah menunda, tetap di awal waktu," ungkap Buya Yahya. Maka dari itu, bagi kaum perempuan boleh langsung shalat dzuhur tanpa wajib menunggu shalat Jumat selesai.*

Sumber: