Bukan Hanya Sekadar Basa-Basi, Ini Makna yang Mendalam tentang Berjabat Tangan dan Bersalaman

Bukan Hanya Sekadar Basa-Basi, Ini Makna yang Mendalam tentang Berjabat Tangan dan Bersalaman

Bukan Hanya Sekadar Basa-Basi, Ini Makna yang Mendalam tentang Berjabat Tangan dan Bersalaman--

RADARUTARA.ID- Berjabat tangan dan bersalaman adalah aktivitas yang seakan-akan sederhana, namun sebenarnya punya makna dan hikmah yang mendalam. Ketulusan serta penghormatan dalam Berjabat tangan dan makna mendalam dalam Berjabat tangan sangatlah penting.

Buya Yahya mengungkapkan, berjabat tangan adalah tindakan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Nabi Muhammad SAW pun bersabda,"Tidaklah dua orang muslim saling bertemu kemudian berjabat tangan, kecuali akan diampuni (dosa-dosa) mereka berdua sebelum mereka berpisah." (HR Abu Daud, Turmudzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Berjabat tangan bukan hanya sekadar formalitas kosong. Berjabat tangan menggambarkan ketulusan dalam bersahabat serta menunjukkan penghargaan kepada sahabat maupin kawan. Dalam hal ini, ketulusan merupakan kunci.

"Saat kita merasa dekat dengan Allah dan benar-benar tulus adanya saat berjabatan tangan, maka kita akan memperoleh keberkahan," ujar Buya Yahya saat menyampaikan ceramahnya.

BACA JUGA:Kisah Perjuangan Matsa Seorang Nelayan yang Kini Berhasil ke Tanah Suci

Tetapi, tindakan berjabat tangan bukan cuma berhenti pada ketulusan saja. Buya Yahya juga menekankan betapa pentingnya penghormatan dalam berjabatan tangan. Banyak orang yang cepat mencabut tangannya sesudah bersalaman.

Namun sejatinya, saat seseorang menghormati sahabatnya dengan menahan jabatan tangan untuk beberapa saat, itu merupakan tanda penghormatan yang tulus.

Selain ketulusan serta penghormatan, Buya Yahya juga menjelaskan tata krama dan akhlak wajib hadir dalam setiap aspek persahabatan.

"Contohnya Persahabatan dalam sebuah perusahaan, itu akan menciptakan hubungan yang harmonis antara karyawan dengan bos," kata Buya Yahya.

BACA JUGA:Intip Fakta Unik Liku Sembilan di Bengkulu, Jalur Unik yang Buat Mabuk Kepayang

Persahabatan dalam rumah tangga, antara suami dengan istri, juga paling penting. Pasangan yang bisa menjalin persahabatan dalam hubungan mereka akan lebih bisa mengatasi bermacam cobaan dan perbedaan.

"Guru dan murid juga punya persahabatan yang unik. Sebagai guru, kita wajib menjadi panutan dan sahabat untuk murid kita, membantu mereka untuk tumbuh dan berkembang baik secara akademis ataupun moralnya," ungkap Buya Yahya.

Buya Yahya juga mengingatkan untuk menjauhi perilaku yang merendahkan sahabat, seperti bullying, atau perilaku yang tidak pantas. Semua hal ini bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW yang menekankan betapa pentingnya beradab dan berakhlak saat berinteraksi dengan sesama.

"Jadi, mulai dari sekarang kita harus ingat bahwa berjabat tangan bukan cuma sebuah tindakan fisik sederhana saja, namun juga merupakan ekspresi dari ketulusan, penghormatan, serta akhlak yang baik. Dengan menghadirkan nilai-nilai ini di setiap aspek persahabatan kita, kita mampu menciptakan hubungan yang harmonis, penuh keberkahan, dan bermakna dalam kehidupan kita," tutup Buya Yahya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: