Jangan Diulang, Begini Arah Tidur yang Dilaknat dalam Islam

Jangan Diulang, Begini Arah Tidur yang Dilaknat dalam Islam

Jangan Diulang, Begini Arah Tidur yang Dilaknat dalam Islam--

RADARUTARA.ID - Tidur adalah aktivitas manusiawi yang biasa dilakukan setiap manusia. Tetapi dalam agama Islam, posisi tidur ternyata juga mempunyai anjuran tersendiri. Bahkan, ada beberapa posisi tidur yang  tidak dianjurkan untuk dilakukan oleh semua muslim di mana pun berada.

Agama Islam mengajarkan cara dan posisi tidur yang benar untuk umat muslim. Posisi yang benar tersebut bahkan sebelumnya telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

"Aku tidur di masjid pada akhir malam. Kemudian ada orang yang mendatangiku.  Sedangkan aku tidur posisi tengkurap. Lalu berkata 'Bangunlah dari tengkurapmu, karena tidur yang demikian adalah tidurnya orang-orang yang dimurkai Allah'. Kemudian aku angkat kepalaku, maka ketika aku lihat ia adalah Rasulullah SAW, maka aku pun kemudian bangkit," HR. Bukhari.

BACA JUGA:Meski Sederhana Tapi Menawan! Contoh Desain Rumah Minimalis Type 36

Bahkan dalam hadis lain dikatakan jika posisi tidur tersebut adalah posisi tidur calon penghuni neraka. Salah satunya hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah. Rasulullah menjelaskan bahwa posisi tengkurap adalah posisi tidur para calon penghuni neraka.

Lantas, arah tidur seperti apa yang dilarang dalam agama islam?

Salah satu anjuran dalam agama Islam yaitu menjauhkan diri dari tidur dengan posisi yang tengkurap. 

Dalam agama Islam, tidur dengan bertumpu pada wajah (tengkurap) hukumnya adalah makruh. Arah tidur ini dianggap mirip dengan cara tidur yang dilakukan setan. Selain itu, beberapa ulama menganggap bahwa hukum tidur tengkurap termasuk haram.

BACA JUGA:7 Pesepak Bola Termahal di Piala Dunia U-17, Harga Pasar Capai Ratusan Miliar

Dalil yang berhubungan dengan larangan tidur dengan posisi tengkurap tercantum dalam hadist riwayat Abu Dawud dan Ibnu Majah. Dari Ya’isy bin Thakhfah Al Ghifariy.

Selain tidur tengkurap, Rasulullah SAW juga sangat melarang umatnya untuk tidur dengan sebagian tubuh terkena paparan sinar matahari. Beliau memerintahkan bagi siapapun yang tertidur dalam posisi tersebut untuk secepatnya pindah seperti pada hadist berikut ini.

“Apabila salah seorang di antara kalian berada di bawah matahari, lalu bayangan beringsut darinya sehingga sebagian tubuhnya berada di bawah matahari dan sebagiannya lagi terlindung dari bayangan, maka alangkah baiknya segera berdiri (maksudnya tidak tetap berada di tempat tersebut).” (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: