Bagaimana Cara Mengetahui Benih Kelapa Sawit yang Palsu? Ikuti 3 Langkah Ini Agar Tidak Tertipu

RADARUTARA.ID - Bagaimana cara mengetahui benih kelapa sawit yang palsu? Seiring dengan berjalannya pertumbuhan industri kelapa sawit di Indonesia, kebutuhan akan benih kelapa sawit semakin bertambah.

Maka dari itu diperlukan cara untuk menyediakan benih kepala sawit yang berkualitas unggul dengan jumlah yang besar.
Meningkatnya usaha pembudidayaan kelapa sawit terutama di Tanah Air juga dipicu oleh permintaan dari CPO (Crude Palm Oil) yang ikut bertambah pesat, mau itu di pasar lokal ataupun di pasar global.

Salah satu faktor yang mendorong peningkatan pasar ini yaitu karena meluasnya penggunaan CPO untuk bermacam kebutuhan industri.

Selain itu, dalam beberapa waktu belakangan ini, minyak sawit banyak dimanfaatkan untuk pembuatan biofuel, subtitusi, hingga komplemen minyak diesel.

BACA JUGA:Catin Harus Siap dari Sisi Umur hingga Asupan Gizi, Camat: untuk Cegah Kasus Stunting pada Anak

Namun sayangnya peningkatan kebutuhan dari benih kelapa sawit ini tidak diimbangi dengan stok kecambah kelapa sawit dari dalam negeri. Kondisi inilah yang mendorong pemerintah untuk mengimpor benih sawit dari luar negeri contohnya dari Malaysia, Papua Nugini, dan Kostarika.


Kecambah kelapa sawit asli merupakan kecambah yang dibuat dari proses hibridasi dengan menggunakan sumber benih yang sesuai standar.

Sementara kecambah kelapa sawit palsu merupakan kecambah yang diproduksi secara sembarangan tanpa mengikuti standar yang berlaku.

Meskipun harganya cenderung lebih murah, namun penggunaan kecambah palsu memiliki mutu yang tidak jelas, sehingga mengakibatkan masa pertanaman menjadi lebih lambat, tingkat produktifitasnya rendah, serta proses pengolahannya yang tidak efesien.

BACA JUGA:Urus BPJS Kesehatan Dipersulit, Mall Pelayanan Publik Bengkulu Utara dikeluhkan Warga



Lalu, bagaimana cara mengetahui benih kelapa sawit yang palsu? Dibawah ini merupakan ciri-ciri benih palsu yang harus kamu ketahui agar tidak tertipu :

1. Tingkat ketebalan tempurungnya lebih tipis karena diambil langsung dari kebun

2. Tekstur permukaan biji akan terasa lebih kasar dan terlihat kotor

3. Persentasi tingkat kematian kecambah juga lebih tinggi

Sumber: