Petani Diminta Tetap Jaga Lahan Pertanian di Tengah Dampak Fenomena El Nino dan Jangan Alih Fungsi Lahan
Sigit/RU.ID- Kondisi persawahan di Desa Karya Jaya, Kecamatan MSS berusaha survive dari ancaman Kekeringan--
RADARUTARA.ID- El Nino merupakan fenomena iklim yang terjadi secara alami. Kondisi, ini memicu perubahan pola cuaca secara global yang berdampak besar terhadap seluruh daerah di Indonesia. Dan sejak fenomena El Nino, ini terjadi sektor yang paling terdampak adalah sektor pertanian.
Fenomena El Nino dapat menjadi tantangan besar bagi pemerintah dan petani dalam menjaga kedaulatan pangan karena pola cuaca yang berubah sangat menganggu produksi pada sektor pertanian.
Ditengah gempuran fenomena El Nino, ini pun pemerintah menaruh harapan besar kepada seluruh petani agar tetap survive dalam mempertahankan lahan dan produksi pertaniannya.
BACA JUGA:PLN Kembali Padamkan Listrik di Bengkulu Utara, Ternyata Ini Penyebabnya
Praktisnya, pemerintah tidak ingin fenomena El Nino, ini menjadi alasan bagi petani untuk melakukan alih fungsi lahan terhadap lahan pertaniannya.
"Fenomena El Nino, ini memang cukup berdampak kepada sektor pertanian kita. Namun pada situasi ini kita dari pemerintah tetap menaruh harapan besar kepada seluruh petani kita, agar tidak berfikir atau melakukan upaya alih fungsi lahan. Karena langkah alih fungsi lahan justru akan mengancam kedaulatan pangan kita dalam jangka panjang," imbau Tenaga PPL Pertanian Pinang Raya, Jonatan.
Dipastikan Jonatan, pemerintah akan terus bersama-sama dengan petani untuk menghadapi dampak-dampak yang ditimbulkan akibat fenomena El Nino saat ini. Kehadiran, itu dapat dibuktikan dari perhatian yang terus diberikan oleh pemerintah terhadap persoalan yang terjadi kepada sektor pertanian di setiap wilayah khususnya, di Kecamatan Pinang Raya.
"Petani tidak sendiri untuk menghadap situasi sulit ini. Pemerintah akan terus hadir untuk mengatasi persoalan-persoalan yang terjadi di sektor pertanian. Baik itu dari sisi pemberian bantuan bibit padi, perbaikan dan peningkatan saluran irigasi pertanian hingga pemberian meson pompa air kepada setiap Poktan untuk mengatasi ancaman kekeringan yang terjadi di tengah fenomena El Nino saat ini," imbuhnya.
BACA JUGA:Urus BPJS Kesehatan Dipersulit, Mall Pelayanan Publik Bengkulu Utara dikeluhkan Warga
Lebih jauh, diungkapkan Jonatan, khusus di Kecamatan Pinang Raya sendiri saat ini terdapat puluhan hektar lahan persawahan berstatus produktif.
Puluhan lahan persawahan produktif itu diantaranya tersebar di tiga desa yakni sekitar 17 hektar ada di Desa Air Sebayur, sekitar 15 hektar ada di Desa Gunung Payung dan sekitar 3 hektar ada di Desa Sumber Mulya.
"Lahan-lahan sawah yang masih produktif ini benar-benar kita jaga," demikian Jonatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: