Petani Padi di Bengkulu Utara Keluhkan Jatah Pupuk Semakin Minim, Ini Akibatnya

Petani Padi di Bengkulu Utara Keluhkan Jatah Pupuk Semakin Minim, Ini Akibatnya

Aktivitas rutin para petani sebelum musim tanam tiba--

RADARUTARA.ID- Sejumlah petani padi di Kabupaten Bengkulu Utara mengeluhkan minimnya jatah pupuk yang semakin berkurang. Akibat hal itu, lahan persawahan mereka pun akhirnya dialih fungsikan sebagai lahan pertanian lainnya.

Iswandi, salah seorang petani di Desa Sido Urip mengaku jatah pupuk subsidi untuk lahan persawahannya semakin menurun sejak tahun 2024 ini. Jatah pupuk subsidi yang semula di jatah sebanyak 5 karung dalam setiap musim tanam padi. Saat ini telah berkurang menjadi 3 karung saja.

"Sejak tahun ini jatah pupuk subsidi sudah mulai berkurang. Sementara untuk beli pupuk non subsidi harganya sangat mahal," keluhnya, pada Jumat (26/4/2024).

Ia menyebut jatah pupuk subsidi sebanyak 3 karung dari pemerintah tersebut tidak lagi mampu mencukupi kebutuhan pupuk di lahan persawahannya seluas setengah hektar. 

Oleh karena itu, lahan persawahannya pun akhirnya dialih fungsikan untuk jenis tanaman lain.

"Sekarang kami tanam jagung dan kacang. Rencananya kedepan, kami akan manfaatkan untuk lahan pertanian ubi jalar. Sebab,  untuk menanam padi. Jatah pupuknya kurang, jadi tidak akan mungkin maksimal hasil padinya," bener pria yang akrab di sapa Abah Iik itu.

Dirinya juga menjelaskan, adapun kebutuhan pupuk yang ideal pada lahan persawahannya seluas setengah hektar tersebut yaitu sebanyak 5 karung, dengan rincian sebanyak 2 karung pupuk Urea 2 dan 3 karung pupuk Phonska.

"5 karung tersebut akan kami alokasikan untuk pemupukan dasar atau tahap pertama sebanyak 3 karung, yaitu 2 karung Phonka dan 1 karung Urea. Kemudian pemupukan tahap ke dua, 1 karung Urea dan 1 karung Phonska," bebernya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: