Banjir Lokal Kerap Rendam Sekolah, Pemdes Bukit Berlian Usul Peningkatan Gorong-gorong ke Pemerintah Daerah

Banjir Lokal Kerap Rendam Sekolah, Pemdes Bukit Berlian Usul Peningkatan Gorong-gorong ke Pemerintah Daerah

Luapan Air Kerap Rendam Sekolah, Pemdes Bukit Berlian Usul Peningkatan Gorong-gorong ke Pemkab--

ULOK KUPAI, RADARUTARA.ID RU- Kondisi memprihatinkan kerap dialami oleh SMPN 51 Bengkulu Utara, Desa Bukit Berlian, Kecamatan Ulok Kupai. Setiap hujan turun dengan intensitas tinggi, sekolah yang berada di tengah-tengah jantung Desa Bukit Berlian, selalu menjadi langganan banjir dan terendam air.

Konkretnya saat hujan deras turun pada Rabu (12/7) malam, tadi. Sekolah yang terletak di pinggir jalan poros Desa Bukit Berlian, itu kembali terendam oleh air. Memang peristiwa banjir yang terjadi di lingkungan SMPN 51 Bengkulu Utara, ini tak sampai menimbulkan kerugian terhadap fasilitas yang dimiliki sekolah.


Luapan Air Kerap Rendam Sekolah, Pemdes Bukit Berlian Usul Peningkatan Gorong-gorong ke Pemkab--

Namun air yang sempat mengalir di lingkungan sekolah, itu sempat membuat seluruh ruangan kelas dipenuhi sampah dan lumpur.

"Hujan malam tadi, sekolah kembali terendam. Pokoknya ketika hujan deras turun, sekolah yang ada di desa kita ini selalu jadi langganan banjir," aku Kades Bukit Berlian, Udin Rafiudin.

BACA JUGA:Kemenkeu Jamin UU Kesehatan Terbaru Tidak Mengganggu Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan

Dikatakan Kades, banjir yang terjadi kepada lingkungan sekolah ini dipicu oleh luapan air yang tak tertampung dari saluran gorong-gorong yang tidak jauh dari sekolah.

"Ukuran diameter gorong-gorong pada saluran air dekat sekolah itu hanya 1 meter. Jadi saat air melimpah ditambah dengan sampah kiriman. Air menjadi tidak tertampung dan masuk ke lingkungan sekolah," bebernya.

Masalah klasik, ini menurut Kades, akan teratasi ketika diameter pada gorong-gorong perlintasan air itu ditingkatkan kapasitasnya ke ukuran yang lebih besar.

"Kita sudah sampaikan dan usulkan ke Pemkab Bengkulu Utara agar dibantu peningkatan kapasitas saluran pembuangan airnya. Minimal gorong-gorong yang ada sekarang dapat diganti dalam bentuk kontruksi jembatan permanen," imbuhnya.

BACA JUGA:Sanksi AFC Untuk 3 Pemain Timnas Indonesia, Buntut Baku Hantam Di Final Sea Game 2023

Lebih jauh, Kades, berharap, usulan terhadap peningkatan saluran pembuangan air di lingkungan desanya, ini segera diatasi. Karena jika kondisi, ini terus dibiarkan. Maka sampai kapan pun, lingkungan sekolah akan menjadi langganan banjir dan menganggu aktivitas di lingkungan sekolah.

"Kita harapkan masalah ini dapat ditangani oleh Pemkab, karena anggaran untuk membuat jembatan kepada saluran pembuangan air itu tidak sedikit. Kalau di bebankan ke desa, dana yang kita miliki tidak mampu. Karena dari hasil ukur dan hitung tim yang diturunkan oleh Dinas PU Bengkulu Utara, kemarin. Dibutuhkan anggaran diatas Rp 400 juta untuk meningkatkan saluran gorong-gorong itu menjadi jembatan. Kalau pun, di APBD perubahan tahun ini anggaran yang dimiliki daerah tak mampu. Maksimal usulan kami ini bisa diakomodir lewat APBD murni TA 2024," demikian Kades.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: