Jejak Sejarah di Tanah Maluku, Mengunjungi Rumah pengasingan Bung Hatta di Banda Neira
Jejak Sejarah Di Tanah Maluku, Mengunjungi Rumah pengasingan Bung Hatta Di Banda Neira--
RADARUTARA.ID- Bagaikan tak ada habisnya jika kita membahas wisata sejarah yang terdapat kabupaten Maluku, tepatnya di Banda kabupaten Maluku Tengah provinsi Maluku.
Disana banyak sekali menyimpan sejarah mulai dari keberadaan benteng Belgica, ataupun keberadaan rumah pengasingan bung Hatta, selama menjadi tahanan politik Belanda. Dan masih banyak lagi wisata sejarah yang dapat dikunjungi di kabupaten Maluku Tengah ini.
Adapun yang akan kita bahas selengkapnya adalah keberadaan rumah bung Hatta. Atau rumah yang digunakan oleh bung Hatta selama menjadi tahanan politik di Maluku Tengah selama 6 tahun, dari tahun 1936-1942. Bersama dengan tokoh nasional lainnya yaitu Sutan Sjahrir yang juga ditetapkan sebagai tahanan politik di sini selama 6 tahun.
BACA JUGA:Pesona Benteng Belgica, Destinasi Wisata Sejarah di Banda Neira, Maluku
BACA JUGA:Selain Positif, Ternyata Kecerdasan Buatan Juga Memberikan Dampak Negatif yang Patut Diwaspadai
Pengasingan tersebut terjadi pada 11 February 1936. Pengasingan tersebut dilakukan dengan tujuan agar Hatta mau melunakkan sikapnya terhadap Belanda dan tidak lagi melakukan pemberontakan kepada pihak Belanda.
Akan tetapi usaha itu gagal dilakukan oleh Belanda, sebab pihak Belanda tidak tidak mendapatkan rumah yang tepat untuk dijadikan sebagai tempat pengasingan.
Hingga Bung Hatta dan Sutan Sjahrir memilih untuk menyewa sebuah rumah tua milik seorang tuan tanah Belanda selama sebulan. Sewa itu tergolong murah sebab kondisi rumah telah kosong lama dan dianggap rumah berhantu oleh warga.
Akan tetapi Bung Hatta tidak terlalu mengambil pusing akan hal itu, karena lokasi rumah tersebut dekat dengan Benteng Belgica.
BACA JUGA:Ternyata Hero Ini yang Buat Pak Muh Jadi Top 3 Global ML
Pada tahun 2008 Kemendikbud RI menetapkan rumah bung Hatta sebagai tempat cagar budaya nasional kabupaten Maluku. Hingga sekarang rumah tersebut dijadikan sebagai pusat sejarah dan museum yang dimiliki oleh Banda Neira.
Di sini selain kita dapat berwisata dengan keluarga dan teman kita juga dapat memahami bagaimana perjuangan pahlawan nasional dan rakyat Indonesia dalam mewujudkan kemerdekaan.
Serta dengan pengetahuan yang kita miliki, diharapkan bisa sedikit lebih menghargai sejarah bangsa kita sendiri.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: