Bikin Kepo, Ini Loh Keseharian Para Janda di Kompleks Arabian Pasuruan

Bikin Kepo, Ini Loh Keseharian Para Janda di Kompleks Arabian Pasuruan

Bikin Kepo, Ini Keseharian Janda di Kompleks Arabian Pasuruan--

RADARUTARA.ID - Sepintas, perumahan ini tidak ada bedanya dengan perumahan pada umumnya. Perumahan Arbain yang dikenal dengan sebutan perumahan janda, berada di Kelurahan Gempeng, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.

Sejak dibangun oleh seorang pengusaha asal Bangil, justru membantu kaum janda untuk mendapatkan tempat tinggal dan juga bersosialisasi.

Perumahan ini memiliki bangunan tipe 36 yang dihuni 40 Kepala Keluarga (KK). Perumahan ini sudah ada sejak 2001 silam. Dibangun oleh seorang dermawan diperuntukkan bagi para janda.

Sejak dibuka pada bulan Agustus 2001 saat itu, sudah 17 orang yang mendaftar. Penghuninya, diprioritaskan warga yang berdomisili di Bangil dan juga ada warga dari luar Bangil.

BACA JUGA:Pria Wajib ke Kompleks Arbain Pasuruan, Bisa Nikah dengan Janda Dapat Gratis Rumah

BACA JUGA:Mimpi Menikah dengan Janda Pertanda Apa? Mari Simak Artinya di Sini

Menurut warga sekitar, penghuni perumahan janda ini, juga melakukan aktivitas sebagaimana warga kampung lainnya. Sehari-hari suasana di kompleks relatif sepi.

Mereka yang tidak bekerja lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah. Begitu juga anak-anak. Mereka baru akan keluar pukul 15.30, untuk mengaji. Selebihnya, warga baru berkumpul lagi di masjid untuk salat berjamaah.

Adapun kegiatannya, di Perumahan Arbain ini, juga gelar Posyandu Lansia, sepekan sekali ada kegiatan pengajian, dua pekan sekali ada kajian rutin, menjahit dan juga bank sampah.

BACA JUGA:Jangan Mau Dipandang Sebelah Mata, Ini 7 Cara Jadi Janda Berkualitas

BACA JUGA:Janda Lebih Menawan dari Perawan, Ini 4 Rahasia Cantik ala Janda

Penghuni perumahan janda ini juga memiliki sejumlah peraturan. Seperti menjaga ketertiban dan berpakaian sopan, tidak boleh sembarangan keluar-masuk komplek di atas jam 10 malam, tidak boleh menerima tamu laki-laki, serta larangan bagi penghuni untuk meminjam uang kepada rentenir.

Informasi tambahan, saat awal dibangun dulu, banyak janda yang berminat tinggal disini. Akan tetapi, karena stok rumah terbatas, pihaknya memberlakukan aturan ketat.

Selain tidak mampu, janda yang punya anak lebih diutamakan. Baik itu janda mati (karena suami meninggal) atau janda karena bercerai.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: