Puluhan Sekolah Butuh Bantuan Sapras TIK Berupa Chromebook

Puluhan Sekolah Butuh Bantuan Sapras TIK Berupa Chromebook

Ilustrasi ANBK--

KETAHUN RU.ID- Dipastikan, ada puluhan sekolah di masing-masing wilayah Korwil Pendidikan yang sampai hari, ini masih membutuhkan bantuan sarana dan prasarana (Sapras) TIK berupa chromebook.

Chromebook sendiri adalah alat lunak atau fasilitas TIK berbentuk laptop berbasis chrome yang saat, ini sedang populer untuk menunjang kegiatan pelajar di sekolah khususnya dalam menghadapi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).

Fakta di lapangan, sejak sistem ANBK ini diluncurkan dan dilaksanakan oleh masing-masing sekolah di tingkat SD dan SMP. Masih banyak sekolah yang keteteran untuk memiliki alat TIK tersebut. Alhasil, bagi sekolah yang belum memiliki Sapras TIK berupa Chromebook ini harus meminjam dari sekolah satu ke sekolah lain hingga mengandalkan pinjaman laptop milik pelajar atau guru di sekolah itu sendiri.

Kepada RadarUtara.ID, Ketua Korwil Pendidikan wilayah Ketahun dan Pinang Raya, Suparji, S.Pd, tak menepis. Jika masih ada banyak sekolah baik SD atau SMP di wilayah kerjanya yang membutuhkan bantuan Sapras berupa Chromebook ini.

Dikatakan Suparji, meskipun ia tak mengetahui persis berapa sekolah di wilayah kerjanya yang sudah mendapatkan bantuan Sapras berupa chromebook.

Jelasnya jumlah sekolah yang saat, ini memiliki fasilitas TIK berupa chromebook di wilayah kerjanya masih sangat sedikit atau hanya ada beberapa sekolah saja. Dan fasilitas chromebook yang dimiliki oleh sejumlah sekolah saat, ini masih sering dipinjamkan kepada sekolah lainnya.

"ANBK adalah tuntutan pemerintah pusat kepada sekolah. Tapi sayangnya tuntutan ini tidak dibarengi dengan fasilitasi pendukungnya," ungkap Suparji.

Sejauh, ini kata Suparji, kegiatan ANBK di masing-masing sekolah dapat berlangsung berkat usaha masing-masing sekolah. Selain meminjam fasilitas yang dimiliki sekolah lainnya. Beberapa sekolah juga berusaha memenuhi fasilitas penunjang ANBK dengan cara meminjam laptop milik pelajar di rumah atau milik guru di sekolah. "Sekolah yang belum punya fasilitas TIK sendiri harus minjam ke sekolah lain dan mengandalkan laptop dari hasil meminjam milik pelajar di rumah dan guru di sekolah. Kalau tidak seperti itu ANBK tidak bisa dilaksanakan," bebernya.

Suparji berharap, meskipun belum bisa mencukupi kebutuhan Sapras TIK berupa chromebook kepada setiap sekolah sekaligus. Tapi minimal setiap tahunnya pemerintah daerah melalui dinas terkait bisa mengupayakan pengadaan Sapras TIK itu secara bergantian kepada masing-masing sekolah yang membutuhkan.

"Harapan kami setiap tahun anggaran baru dinas terkait bisa mengupayakan pengadaan Sapras TIK berupa chromebook ini kepada sekolah yang membutuhkan. Kalau setiap tahunnya dianggarkan, kami optimis secara bertahap seluruh sekolah akan terpenuhi," pintanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Korwil Pendidikan wilayah Ulok Kupai dan Napal Putih, Purnomo, S.Pd, bahwa dari 26 sekolah negeri di wilayah kerjanya saat, ini baru ada 9 sekolah yang sudah memiliki Sapras TIK berupa chromebook secara mandiri.

Dan fasilitas chromebook yang dimiliki oleh 9 sekolah, ini kata Purnomo, harus dipinjamkan atau digunakan secara bergantian oleh sekolah-sekolah lain yang belum memiliki fasilitas sendiri.

"Masih sangat sedikit sekolah di wilayah kita yang memiliki fasilitas alat lunak berupa chromebook. Sementara fasilitas, itu adalah tuntutan bagi seluruh sekolah untuk melaksanakan ANBK," pungkasnya.

Lebih jauh, Purnomo, menaruh harapan besar kepada dinas terkait untuk memperjuangkan pengadaan Sapras TIK berupa chromebook untuk sekolah-sekolah di wilayah kerjanya. Terutama kepada sekolah yang selama ini masih numpang atau meminjam ke sekolah lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: