Ekspor Meningkat, Kawasan Industri Pulau Baai jadi Incaran Investor
Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.--
BENGKULU RU.ID - Sejak dimerger menjadi PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional II Bengkulu, kawasan industri yang berada di kawasan pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu kian dilirik investor untuk berinvestasi. Ini tidak lepas dari angka ekspor sejumlah komoditi di Provinsi Bengkulu, yang terus mengalami peningkatan.
"Sejak kita merger pada tahun 2021 lalu, komoditi yang keluar melalui pelabuhan Pulau Baai meningkat. Seperti pada komoditi curah kering mulai dari batu bara, cangkang kelapa sawit, dan clinker baik lingkup domestik ataupun ekpsor ke luar negeri," ungkap General Manager (GM) PT. Pelindo Regional II Bengkulu, Hadi Nurmayadi, Jum'at (30/9).
Menurutnya, untuk ketiga komoditi curah kering tersebut yang pengirimannya melalui pelabuhan Pulau Baai dari Januari hingga Agustus tahun ini tercatat 2.498.984 ton.
"Seiring dengan itu kita juga terus melakukan pencanganan pra kawasan industri yang semakin diminati investor," kata Hadi yang juga menyebutkan tanggal 1 Oktober 2022 merupakan HUT Pelindo yang pertama.
Lebih rinci dijelaskan Hadi, Pelindo Regional II Bengkulu telah melepas ekspor perdana 8.500 ton cangkang kelapa sawit dengan menggunakan Kapal Tongkang TB Hub 19/BG HIGHLINE 52, dengan tujuan Mahachai Port, Samut Sakhon, Thailand. Kegiatan ekspor ini dipelopori PT. Makmur Agro Satwa (MAS) Group, melalui PT Mas Inti Persada pada tanggal 26 Juli 2022 lalu.
"Kegiatan ekspor cangkang kedepannya merambah pasar ke negara Jepang, dikarenakan kebutuhan sangat tinggi. Ekspor perdana ini dilakukan pasca merger Pelindo I, II, III, dan IV. Dalam mengembangkan pelabuhan Pulau Baai, kita juga telah meresmikan pabrik CPKO di Kawasan Industri Pulau Baai yang diresmikan Gubernur, Dr. H. Rohidin Mersyah pada 1 April 2022," jelasnya.
Pada momen itu, lanjut Hadi, ditandai dengan penandatanganan prasasti Pra Kawasan Industri Pulau Baai yang bertempat di PT. Agro Mega Perkasa. Pihaknya optimis kedua hal itu dapat memacu industri lain untuk ikut berinvestasi dan meramaikan pelabuhan Pulau Baai, khususnya di bidang agro industri dan komoditi lainnya.
"Kita berharap dengan bertumbuhnya industri dapat meningkatkan perekonomian dan nilai tambah untuk Provinsi Bengkulu. Kita pastikan senantiasa berkomitmen untuk memberikan kemudahan bagi para investor, terutama dalam melakukan investasi dan menjamin kinerja kepelabuhanan sesuai dengan standar yang ditetapkan,” ujar Hadi.
Lebih jauh dikatakannya, kawasan industri pelabuhan Pulau Baai berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, sehingga posisinya sangat strategis dan mempermudah para pelaku usaha menjangkau pasar internasional. Dengan didukung akses transportasi laut dan pembangunan tol lintas Sumatera, sehingga layak diperhitungkan investor untuk ekspansi bisnis dan investasi.
"Kawasan industri ini juga dapat meningkatkan lapangan pekerjaan bagi putra daerah, membuka peluang usaha, hingga berdampak pada perekonomian. Pada kawasan industri ini lahan tersedia 75 hektar (Ha), yang terbagi ke dalam beberapa zona yakni industri pengolahan kelapa sawit seluas 21,6 Ha, karet 1,50 Ha, ikan 2,50 Ha, daging sapi 1,50 Ha dan industri kecil menengah 4,50 Ha. Ada juga Ruang Terbuka Hijau (RTH)," singkat Hadi. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: