Desa Kemiren terbentuk pada masa penjajahan Belanda pada 1830-an. Awalnya, desa ini merupakan sawah hijau dan hutan yang dimiliki oleh warga Desa Cungking, yang konon merupakan asal-usul masyarakat Osing di Banyuwangi.
Hingga saat ini, Desa Cungking masih ada dan terletak sekitar 5 km arah timur dari Desa Kemiren. Namun, saat ini Desa Cungking sudah berubah menjadi desa kota. Pada saat itu, warga Desa Cungking memilih bersembunyi di sawah untuk menghindari tentara Belanda.
Mereka enggan kembali ke desa asal mereka di Cungking sehingga hutan di daerah Kemiren dibabat untuk dijadikan perkampungan. Desa ini diberi nama Kemiren karena terdapat banyak pohon kemiri dan durian di daerah tersebut.
Kemiren pertama kali dipimpin oleh seorang kepala desa bernama Walik, tapi tidak ada sumber yang jelas yang menceritakan siapa dia. Ada yang mengatakan bahwa Walik merupakan keturunan bangsawan.
Paket Wisata Desa Adat Osing di Desa Kemiren
Pokdarwis Desa Kemiren telah menyediakan beberapa paket wisata yang dapat menjadi pilihan bagi pengunjung. Berikut ini paket wisata yang dapat dipilih.
1. Wisata Edukasi Budaya Osing
Masyarakat desa dan pokdarwis telah menyediakan paket wisata edukasi yang sangat menarik. Beberapa kegiatan yang ada di antaranya:
• Trecking Sawah, Tanam Padi, dan Membajak Sawah: Rp500.000 (kuota 1-20 orang)
• Belajar Menari: Rp25.000 (kuota 25-50 orang)
• Belajar Musik Tradisional: Rp25.000 (kuota 25-50 orang)
• Menyangrai Kopi: Rp30.000 (kuota 25-50 orang)
• Membatik: Rp50.000 (kuota 25-50 orang)
• Masak Pecel Pitik: Rp30.000 (kuota 25-50 orang)
BACA JUGA:Spoiler One Piece, Ini Asal Usul Buah Iblis di One Piece yang Selalu Diperebutkan