AIR BESI RU - Fluktuasi harga jual karet yang sering engalami penurunan harga, membuat para petani terus mengencangkan ikat pinggang. Kondisi ini disebut-sebut membuat perekonomian petani karet, khususnya di Kabupaten Bengkulu Utara sulit untuk berkembang. Yonas salah seorang petani di Kecamatan Air Besi mengaku jika dalam minggu ini harga jual karet mulai turun lagi, hanya di angka Rp 6.000 per kilogram. \"Minggu sebelumnya, masih di angka Rp 6.300-6.500 per kilogram. Tapi minggu ini, harga jual keret paling mahal di kisaran angka Rp 6.000,\" keluh pria paruh baya itu. Sementara itu, Hamdan salah seorang tengkulak getah karet di wilayah itu, juga tidak menampik adanya penurunan harga jual karet tersebut. Menurutnya, penurunan harga jual karet ini terjadi, karena di pabrik karet harga jual karetnya juga menurun. \"Minggu sebelumnya harga jual karet dipabrik masih diangka Rp 8.200 per kilogram. Tapi mulai minggu ini kami jual hanya di hargai Rp 7.800 per kilogram oleh pabrik di Bengkulu,\" jelasnya. Menyikapi hal ini, ia berharap ada perhatian serius oleh pemerintah daerah. Sehingga, harga jual karet para petani harganya bisa lebih tinggi dan stabil. \"Untuk di Bengkulu ini cuma ada dua pabrik pengolahan karet. Dulu pernah ada wacana bangun pabrik, tapi sampai saat ini tidak ada kabar lagi. Padahal kalau dibangun pabrik baru, pasti ada daya saing,\" pungkasnya. (sfa)
Harga Karet Anjlok Lagi, Pabrik Dipertanyakan
Jumat 11-10-2019,16:05 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :