Kenapa Akhir-akhir Ini Suhu Terasa Lebih Dingin Padahal Lagi Musim Kemarau? Ternyata Ini Alasannya

Kenapa Akhir-akhir Ini Suhu Terasa Lebih Dingin Padahal Lagi Musim Kemarau? Ternyata Ini Alasannya

Kenapa Akhir-akhir Ini Suhu Terasa Lebih Dingin Padahal Lagi Musim Kemarau? Ternyata Ini Alasannya--

RADARUTARA.ID- Sekarang ini, sebagian wilayah Indonesia sedang memasuki musim kemarau. Walaupun demikian, sering kali suhu pada malam hari dan pagi hari terasa lebih dingin. Apakah suhu yang dingin termasuk normal?

Fenomena suhu yang terasa dingin ketika musim kemarau terkenal juga dengan fenomena bediding. Istilah 'bediding' bersumber dari bahasa Jawa, yaitu kata ''bedhidhing' yang artinya terasa dingin. l

Fenomena bediding sendiri bukan menjadi hal yang baru. Berdasarkan kacamata klimatologi, fenomena ini berhubungan dengan kondisi di atmosfer.

Fenomena bediding terjadi lantaran angin dari wilayah Australia, yang mengalami musim dingin bergerak menuju ke Indonesia. Angin ini disebut dengan Angin Muson Australia atau Angin Musim.

BACA JUGA:Meski Belum Internasional, Ini 3 Bandara yang Dimiliki Provinsi Bengkulu

Angin muson adalah gerakan massa udara yang terjadi lantaran adanya perbedaan tekanan antara daratan dan lautan. Sedangkan, di wilayah tropis, angin muson dipengaruhi oleh perbedaan sinar Matahari.

Musim Bediding terjadi lantaran pada bulan-bulan tertentu, posisi Matahari tepat pada posisi terjauh di sebelah utara garis khatulistiwa sehingga membuat belahan Bumi sebelah utara menjadi panas dan belahan Bumi selatan menjadi dingin.

Lokasi pulau Jawa yang berada di sebelah selatan garis khatulistiwa membuat pulau Jawa menjadi lebih dingin ketimbang biasanya. Angin musim dingin dari Australia membuat pulau Jawa menjadi lebih dingin.

BACA JUGA:Hal Biasa Ini Ternyata Bisa Merusak Kendaraanmu, Ini Tanda-tanda Aki Kering Mulai Soak

Berdasarkan Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan BMKG, dijelaskan kalau fenomena bediding umumnya terasa di pulau Jawa sampai ke Nusa Tenggara Timur (NTT). Yang mana wilayah ini berada di selatan garis khatulistiwa.

Fenomena Bediding cukup terasa di bulan Juli yang mana sekarang ini angin timuran atau monsun Australia yang kering mengalir melewati wilayah-wilayah itu. Di bulan Juli juga menjadi puncak musim dingin Australia sehingga udara dinginnya mengintrusi masuk ke wilayah Jawa Bagian Selatan sampai Bali, dan NTT.

Dampaknya, walaupun kemarau di mana siang hari Matahari bersinar terang, tetapi udara dingin dari aliran monsun Australia lebih dominan memengaruhi penurunan suhu udara saat siang hari.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: