Mengenal Rumah Adat Suku Enggano yang Kaya akan Sejarah
Mengenal Rumah Adat Suku Enggano yang Kaya akan Sejarah--
RADARUTARA.ID- Pulau Enggano yang terletak di tengah-tengah Samudera Hindia adalah pulau terluar berpenghuni yang bisa diakses menggunakan kapal laut dan pesawat terbang.
Di pulau yang masuk ke dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara tersebut terdapat dua dermaga yaitu di Desa Kahyapu untuk sandar kapal feri Pulo Tello dan satunya lagi dermaga Desa Malakoni untuk sandar kapal perintis.
Sementara transportasi udara dilayani oleh pesawat perintis dari Susi Air dengan jadwal dua kali dalam seminggu melalui bandara perintis di Desa Banjarsari.
Diketahui, sekarang ini populasi suku Enggano ini berjumlah sekitar 1.000 orang di tahun 1999 dan terus mengalami penurunan.
BACA JUGA:5 Tempat Terlarang di Dunia yang Tidak Boleh Dikunjung Turis, Ada Pulau Ular di Brasil!
Rumah adat yang dipunya oleh suku Enggano terletak di sebuah Pulau Enggano yang ada di Provinsi Bengkulu. Penduduk yang tinggal fi daerah ini terdiri dari suku Kauno, Kaahua, Kaharuba, dan suku Karuhi. Rumah adat ini lebih kerap digunakan sebagai tempat untuk melakukan upacara-upacara adat.
Rumah adat dari Pulau Enggano ini biasa disebit dengan nama Yubuaho. Rumahnya mempunyai bentuk rumah panggung yang bertingkat dua dengan bentuknya yang persegi delapan. Area Pegunungan menjadi lokasi tempat rumah Yubuaho yang dibangun dengan tujuan supaya bisa mengintai musuh.
Rumah adat Yubuaho dibangun menjadi dua lantai, untuk lantai bawah tidak mempunyai dinding. Tetapi cuma lantai duanya saja yang di desain mempunyai dinding. Selain desain rumah yang berbentuk persegi delapan ada pula rumah adat suku Enggano yang membentuk lingkaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: