Katanya Musim Kemarau, Tapi Kenapa Masih Hujan? Berikut Keterangan BMKG

Katanya Musim Kemarau, Tapi Kenapa Masih Hujan? Berikut Keterangan BMKG

Katanya Musim Kemarau, Tapi Kenapa Masih Hujan? Berikut Keterangan BMKG --

RADARUTARA.ID- Sejumlah wilayah di Indonesia masih diguyur hujan. Meskipun katanya hari, ini sudah mulai memasuki musim kemarau. Lalu, apa alasannya?

Tak dipungkiri, beberapa wilayah di Indonesia seharusnya telah memasuki musim kemarau, tapi masih diguyur oleh hujan, yakni daerah Yogyakarta. Diungkapkan Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) BMKG Jogja, Reni Kraningtyas, kondisi ini disebabkan konvergensi angin dan kemunculan bibit La Nina.

Konvergensi Angin

Kata Reni, kemunculan hujan di musim kemarau karena konvergensi angin atau pengumpulan angin di wilayah Jawa bagian barat dan tengah. Konvergensi angin menyebabkan pengumpulan massa udara yang berasal dari perairan hangat selatan Jogja. Kondisi ini ditambah dengan pembentukan awan hujan.

"Konvergensi ini dipicu oleh pola siklonik atau Low Pressure Area (LPA) yang berpusat di perairan sebelah barat Sumatera," ungkapnya dilansir dari detikJogja dikutip Jumat 14 Juni 2024.

BACA JUGA:Kandung Gizinya Setara, Ini 5 Ikan Lokal Pengganti Salmon

BMKG Juga Sebut Hujan Disebabkan La Nina

Kemunculan hujan juga disebabkan bibit La Nina. Tercatat Indeks El Nino-Southern Oscillation (ENSO) pada periode Juni, Juli dan adalah -0.72. Angka ini diartikan keberadan La Nina saat ini masuk kategori lemah. Dampak kemunculan La Nina Lemah adalah bertambahnya intensitas curah hujan.

"Maka medio Juni hingga Agustus 2024 diprakirakan dalam kategori rendah dengan sifat hujan bawah normal (BN) hingga atas normal (AN). Curah hujan bulan Juni 2024 diprakirakan berkisar 0 hingga 76 mm dengan sifat hujan bawah normal," ungkapnya.

BACA JUGA:Korban Judi Online Diusulkan Terima Bansos dari Pemerintah, Ini Alasannya

Wilayah yang Bakal Alami Puncak Kemarau 2024

Kendati hujan, ada beberapa wilayah yang bakal mengalami curah hujan sangat rendah pada Juni, Juli, dan Agustus mendatang. Berikut daftarnya berdasarkan pemetaan BMKG:

1. Sebagian Lampung

2. Pulau Jawa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: