Kenapa Banjir Demak dan Selat Muria Dikaitkan dengan Ramalan Jaya Baya? Cek Faktanya

Kenapa Banjir Demak dan Selat Muria Dikaitkan dengan Ramalan Jaya Baya? Cek Faktanya

Kenapa Banjir Demak dan Selat Muria Dikaitkan dengan Ramalan Jaya Baya? Cek Faktanya--

RADARUTARA.ID- Wilayah Demak, Jawa Tengah sedang dilanda banjir dahsyat yang mengubahnya menjadi lautan karena intensitas yang sangat tinggi. 

Berbagai spekulasi pun, bermunculan terkait kembalinya Selat Muria serta bencana yang terjadi, yang diyakini berkaitan dengan ramalan Jaya Baya. 

Pada ramalan Jaya Baya, diprediksi adanya bencana alam dahsyat di Pulau Jawa, termasuk letusan gunung, gempa bumi dan luapan sungai. Karena, itu peristiwa banjir di Demak erat dikaitkan dengan ramalan tersebut. 

Dikutip melalui sebuah jurnal berjudul "Ramalan Jaya Baya: Apakah da

Dalam sebuah jurnal yang berjudul "Ramalan Jayabaya: karya Ahmad Abu Hamid, Jayabaya pernah meramalkan bahwa "Pulo Jawa pecah dadi loro" (Pulau Jawa terbelah menjadi dua karena bencana yang tak terduga).

BACA JUGA:Perusahaan Wajib Bayarkan THR dan Tidak Boleh Dicicil, Disnakertrans Bengkulu Utara Buka Posko Pengaduan

Atas ramalan, itu digambarkan bahwa akan terjadi bencana dahsyat yang membuat Pulau Jawa terbelah sehingga hanya separuh penduduknya yang selamat. 

Bahkan, sejumlah orang mengaitkan aktivitas Gunung Slamet dengan ramalan Jaya Baya tersebut. Diduga bahwa letusannya bisa menyebabkan terbelahnya Pulau Jawa. 

Banjir yang terjadi di Demak pun, dihubungkan dengan ramalan Jaya Baya, khususnya terkait spekulasi tentang kemungkinan kembali muncul Selat Muria. 

Diketahui, bahwa banjir Demak disebabkan tanggul Sungai Irigasi Jratun Seluna, di Dukuh Tugu, Desa Ngemplik Wetan, Kecamatan Karanganyar, kembali jebol pada hari Minggu 17 Maret 2024. 

BACA JUGA:Wow! Segini Ternyata THR Lebaran yang Diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin, Menteri sampai DPR

Banjir pun, semakin parah ketika titik tanggul yang jebol bertambah. Sedikitnya ada 88 desa tercatat terendam banjir yang memaksa puluhan ribu warga harus mengungsi. 

Sampai-sampai, muncul spekulasi jika banjir tersebut menandakan munculnya kembali Selat Muria yang sempat hilang karena mengalami kekeringan. Selat Muria, sendiri adalah selat yang pernah ada dan menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Muria. 

Dulunya, selat itu adalah daerah perdagangan yang ramai, dengan kota-kota perdagangan seperti Demak, Jepara, Pati dan Juwana. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: