Selat Muria Ramai Diperbincangkan di Tengah Banjir Demak, Ada Apa?

Selat Muria Ramai Diperbincangkan di Tengah Banjir Demak, Ada Apa?

Selat Muria Ramai Diperbincangkan di Tengah Banjir Demak, Ada Apa?--

BACA JUGA:Ketahui, Ini 7 Adab Berdoa agar Segera Dikabulkan Allah SWT, Pernah Diterapkan?

Selat Muria terbelah menjadi Pati Utara dan Pati Selatan.

Pada abad IX, wilayah daratan Kudus mulai terbentuk, bersamaan mulai berkembangnya kerajaan Mataram kuno.

Sedimentasi berlangsung terus menerus di pulau Jawa melalui pendangkalan sungai-sungai yang mengalir ke arah selat yang menghubungkan kedua pulau itu.

Dengan kecepatan sedimentasi 30 meter pertahun, lama kelamaan selat tertutup dan kemudian menjadi daratan sebagai hasil proses sedimentasi.

Perubahan kondisi alam tersebut terjadi karena daerah pesisir di sekeliling gunung api Muria telah terjadi perubahan fenomena geomorfik.

Perubahan fisik dan kimia akibat proses-proses perubahan muka bumi.

Perubahan itu diakibatkan oleh dinamika iklim dan dinamika laut.

BACA JUGA:Robot Trading Smart Wallet Diblokir, Ini Penyebabnya

Tanah Muria yang kini dipijak telah memberikan kehidupan, seperti air yang berasal dari sumber hulu di Pegunungan Muria.

Air digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, mulai mandi, minum, memasak, menyiram tanaman maupun mencuci pakaian.

Selain air, tanah, udara, satwa dan pepohonan serta bentang alam di Pegunungan Muria telah memberikan kontribusi bagi kehidupan manusia.

Berbagai aktivitas manusia yang berhubungan dengan alam telah terjadi sejak lama, seperti bertani maupun berkebun.

Bahkan masyarakat memanfaatkan potensi alam secara ekonomi, seperti menjual burung khas Muria, air, pasir, bebatuan dan kayu.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: