PLN

Di Pasar Cipinang Harga Beras Mulai Turun Rp1.500/Kg, Beras Asal Bengkulu Ini Justru Disebut Paling Murah

Di Pasar Cipinang Harga Beras Mulai Turun Rp1.500/Kg, Beras Asal Bengkulu Ini Justru Disebut Paling Murah

Di Pasar Cipinang Harga Beras Mulai Turun Rp 1.500/Kg, Beras Asal Daerah Bengkulu Ini Justru Disebut Paling Murah--

RADARUTARA.ID- Jelang Ramadhan, harga beras diprediksi akan berangsur turun. Tren tentang turunnya harga beras menjelang Ramadhan di pasaran, ini semakin menguat setelah disusul oleh kabar turunnya harga beras baik medium maupun premium di lingkungan Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur sejak beberapa hari terakhir, ini. 

Dikutip dari Beritasatu.com. Sebelumnya, harga kedua jenis beras tersebut memang sempat melambung tinggi, tepatnya di bulan Januari 2024, lalu. 

Namun menurut pengakuan salah satu pedagang beras di Pasar Induk Cipinang, Ko Aloy, pada bulan Februari 2024, ini harga beras justru mulai cenderung turun. Penurunan harga yang terjadi mulai berkisar Rp 1.000 sampai Rp 1.500/Kg. 

"Per hari ini sudah turun sebenarnya, turunnya bukan hari ini, saya mengklarifikasi sebagian memang sempat tinggi, memang beras itu pernah mahal Januari, tetapi masuk Februari sudah cenderung turun. Penurunannya hari ini Rp 1.500 untuk beras medium," ungkapnya pada hari Senin 26 Februari 2024.

BACA JUGA:Berikut Daftar Lengkap 85 Pejabat Provinsi Bengkulu yang di Mutasi Hari Ini

Di sisi lain, Ko Aloy, justru menjamin, bahwa hingga Ramadhan 2024 nanti stok beras dipastikan dalam kondisi aman. Dan Ko Aloy, menilai jika pemerintah sudah cukup sigap dalam mengatasi kebutuhan stok beras di dalam negeri. 

"Saya pastikan aman sudah menyambut Ramadan tidak ada masalah dengan stok. Pemerintah memang cukup sigap. Dari dalam negeri produksi akan cenderung meningkat," ujarnya.

Sekedar informasi, bahwa sebelumnya Satgas Pangan Polri menegaskan, harga beras akan kembali normal atau stabil ketika memasuki bulan Ramadhan. Alasannya, saat ini sudah ada di salah satu wilayah yang harga berasnya cenderung turun dan kembali normal. 

Hal, itu pun turut dipertegas oleh Kasatgas Pangan, Brigjen Pol Whisnu Hermawan, setelah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) kesiapan pangan dalam menghadapi bulan suci Ramadhan pada Maret 2024. Sidak, itu dilakukan di salah satu gudang beras, Jakarta Utara pada hari Kamis 22 Februari 2024, lalu. 

"Kita mengecek dari hulu ke hilir ya, hilirnya kosong, kita cek di Bulog ternyata di Bulog banyak. Ini tinggal tergantung dengan distribusi saja. Makanya di Cipinang kita lihat sudah turun harganya, tinggal di pasar-pasar turunannya mungkin satu sampai dua hari akan turun juga. Mudah-mudahan dalam minggu depan semua sudah normal kembali," tandas Whisnu, dalam keterangan yang dikutip dari Beritasatu.com.

BACA JUGA:Wabup Arie Septia Adinata Disebut Cocok Dampingi Helmi Hasan di Pilgub Bengkulu 2024

Di Bengkulu Harga Beras dari Daerah Ini Disebut Paling Murah

Sementara, itu tren kenaikan harga beras yang terjadi sejak bulan Januari 2024, lalu. Sepertinya tidak terlalu berdampak terhadap beberapa wilayah di Provinsi Bengkulu. Salah seorang pengusaha rumah makan di Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara, Warsito, mengakui, bahwa tren kenaikan harga beras memang sempat terjadi dan ia temukan. Namun, kata Warsito, naiknya harga beras yang terjadi belakangan, ini tidak terlalu signifikan dan tidak berdampak serius terhadap kegiatan usaha kuliner yang dijalankannya.

"Harga beras seperti merek Jempol memang sempat naik. Tapi hal tersebut tidak menganggu pasokan atau kebutuhan beras untuk usaha kami. Karena kami masih bisa mendapatkan pasokan beras lokal dari wilayah Kabupaten Lebong. Harga beras di daerah tersebut (Lebong) paling murah," ujarnya kepada radarutara.id Kamis (29/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: