Hanya Tempo Beberapa Tahun Pendapatan PT PLN Batubara Niaga Naik Berkali-kali Lipat, Ternyata Ini Rahasianya

Hanya Tempo Beberapa Tahun Pendapatan PT PLN Batubara Niaga Naik Berkali-kali Lipat, Ternyata Ini Rahasianya

Pendapatan PT PLN Batubara Niaga Naik Berkali-Kali Lipat--

RADARUTARA.ID - Sejak Beroperasi pada tahun 2019 silam, kinerja menanjak terus diperlihatkan oleh PT PLN Batubara Niaga, bagaimana tidak hanya berselang beberapa tahun sejak beroperasi pendapatan PT PLN Batubara Niaga melejit hingga berkali-kali lipat.

Hal ini sendiri tidak lepas dari tangan dingin pemimpin PT PLN Batubara Niaga, Kanapi Subur Dwiyanto sejak 2021. Dari kepemimpinannya pendapatan anak PLN ini yang pada tahun 2021 berkisar Rp600 M langsung melejit menjadi Rp2.4 Triliun pada tahun 2022. Lebih gilanya pada tahun ini pendapatan perusahaan sudah menembus Rp6.3 Triliun.

Meskipun bisa dikatakan perusahaan yang berumur jagung, karena baru beroperasi pada 2 Agustu 2019, pendapatan Perusahaan ini memang sangat melejit pesat. 

Awal pendiriannya PT PLN Batubara Niaga  memang didirikan untuk memasok kebutuhan batubara PLTU milik PLN Grup.

Pada tahun 2019 itu , baru dilakukan pengiriman ke PLTU IPP Jawa 7. Dan tahun berikutnya pasokan dikirim juga ke IPP Celukan Bawang di Bali. 

"Pada 2021 itu pasokan relatif stagnan,” ujar mantan vice president pengendalian operasi dan kualitas PLN Batubara Niaga itu dikutip dari disway.id.

Pada tahun 2021 Kanapi juga merasa kurang puas dengan pengiriman yang dilakukan, sebab PLN Batubara Niaga cuma mengirim 800 ribu metric ton batubara. Pasarnya cuma PLTU IPP Jawa 7, Celukan Bawang, dan Mamuju.

Hal ini pun cukup beralasan sebab kebutuhan batubara untuk pemenuhan kelistrikan umum masih kekurangan, termasuk juga  cadangan batubara yang sesuai spesifikasi PLTU juga semakin berkurang.

Dengan begitu berarti penyerapan domestic market obligation (DMO) batubara belum optimal. Hal ini sendiri disebabkan oleh spesifikasinya tak memenuhi standar boiler PLTU. Kandungan sulfur dan abu di atas batas reject tidak bisa dipakai di PLTU.

Dari situs,  dimulai coal blending activity. yakni proses Pencampuran  beberapa batubara yang memiliki kualitas yang berbeda. Sehingga bisa membentuk suatu batubara dengan kualitas tertentu yang diinginkan.

“Batubara yang under spec maupun over spec dapat dicampur dan bisa dipakai langsung di PLTU,” tandasnya.

Setelah berhasil melakukan coal blending Activity  pada tahun 2022 , PLN Batubara Niaga pun mengembangkan pasar dan menambah pelanggan. Ada PLTU Meulaboh 34, PLTU IPP Bengkulu, Kalbar 1, hingga Jeneponto Sulawesi Selatan.

Tidak hanya sampai disitu, Kanapi juga merambah pasar industri non kelistrikan. Seperti pabrik semen, industri kimia, smelter Morowali, pabrik kertas, dan beberapa industri di Jatim dan Jabar.

Produksinya yang awalnya kurang pun langsung melejit, dari  800 metric ton batubara menjadi 3,2 juta metric ton batubara. Bahkan tutup tahun ini sudah mengirim 9 juta metric ton batubara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: