Viral Penemuan Atlas Kuno 1926 Buktikan Tidak Ada Nama Israel Dalam Peta, yang Ada Hanya Nama Palestina.

Viral  Penemuan Atlas Kuno 1926 Buktikan Tidak Ada Nama Israel Dalam Peta, yang Ada Hanya Nama Palestina.

Viral Penemuan Atlas Kuno 1926 Buktikan Tidak Ada Nama Israel Dalam Peta, Yang Ada Hanya Nama Palestina.--

RADARUTARA.ID - Sebuah video yang memperlihatkan penemuan buku atlas kuno tahun 1926 tengah menjadi viral di media sosial, menyulut diskusi tentang sejarah wilayah antara Laut Mediterania dan Sungai Jordan.

Dalam atlas tersebut, terlihat bahwa sejak lama wilayah tersebut tercatat sebagai Palestina, sementara nama Israel tidak tercantum.

Video berdurasi 41 detik yang diunggah oleh akun Instagram @mimi.julid menunjukkan bahwa pada masa itu, wilayah tersebut secara jelas teridentifikasi sebagai Palestina, bukan Israel. "Ini adalah Palestina, maaf bukan Israel,” ungkap pria dalam video tersebut.

BACA JUGA:Produk Pampers ini Diduga Pro Israel, Berikut Jenis Popok Bayi yang Tak Bertentangan dengan Fatwa MUI

Meski pemberian label Palestina pada peta dunia menuai perselisihan selama bertahun-tahun, bukti sejarah dari atlas kuno tahun 1926 menjadi sorotan.

Sejak Liga Bangsa-Bangsa pada 1926, wilayah tersebut masih merupakan bagian dari mandat Britania atas Palestina, seperti yang dimulai setelah Perang Dunia I. Sebuah ironi muncul dengan penghilangan label Palestina oleh Google Maps, hanya meninggalkan label Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Meskipun pembentukan negara Israel baru terjadi pada 1948, penemuan atlas ini menegaskan bahwa Palestina telah lama ada dan akan tetap menjadi tanah airnya sendiri.

BACA JUGA:Sony Resmi Jual PlayStation Portal Hari ini, Ini Kelebihannya

Video ini memicu beragam komentar dari warganet, kebanyakan mengecam Israel sebagai penjajah sejati yang harus diusir dari tanah Palestina. Analogi digunakan untuk menggambarkan perasaan netizen terhadap keberadaan Israel, membandingkannya dengan "virus jahat dalam tubuh" yang merusak tanah air Palestina.

Tudingan terhadap Israel sebagai penjajah yang mencaplok wilayah dan menyebabkan kerusakan selama puluhan tahun menjadi sorotan, menciptakan ruang diskusi yang semakin intens terkait sejarah dan konflik di Timur Tengah.

Seiring temuan ini menyebar di media sosial, pertanyaan seputar sejarah dan klaim atas tanah Palestina semakin mencuat, memberikan landasan untuk pembicaraan lebih lanjut tentang konflik yang belum terselesaikan di kawasan tersebut.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: